Natto, makanan tradisional Jepang yang terbuat dari fermentasi kedelai, sering kali menimbulkan reaksi beragam bagi mereka yang mencobanya. Meski teksturnya yang lengket dan baunya yang kuat bisa membuat sebagian orang ragu, natto dikenal sebagai superfood dengan manfaat kesehatan yang luar biasa. Mari kita telusuri lebih jauh tentang keunikan, sejarah, cara pembuatan, serta manfaat kesehatan dari natto.
Sejarah dan Asal Usul Natto
Natto memiliki sejarah panjang yang berakar dari zaman kuno Jepang. Legenda menyebutkan bahwa natto ditemukan secara tidak sengaja saat kedelai yang direbus dan dibungkus dalam jerami padi dibiarkan fermentasi alami. Proses ini menghasilkan natto dengan tekstur khas yang lengket dan bau yang kuat. Selama berabad-abad, natto telah menjadi bagian integral dari diet Jepang, terutama di wilayah timur laut negara tersebut.
Proses Pembuatan Natto
Pembuatan natto melibatkan proses fermentasi yang unik. Berikut adalah langkah-langkah dasarnya:
1. Pemilihan Kedelai: Kedelai dipilih dengan hati-hati, dicuci, dan direndam dalam air selama 12-20 jam.
2. Memasak Kedelai: Kedelai yang telah direndam kemudian direbus atau dikukus hingga empuk.
3. Fermentasi: Kedelai yang sudah matang dicampur dengan bakteri Bacillus subtilis var. natto. Campuran ini kemudian disimpan dalam kondisi hangat (sekitar 40C) selama 24 jam untuk fermentasi.
4. Pendinginan dan Penyimpanan: Setelah fermentasi selesai, natto didinginkan dan disimpan dalam kulkas untuk menghentikan proses fermentasi dan mengembangkan rasa yang khas.
Kelezatan yang Unik
Natto memiliki rasa yang kompleks dan tekstur yang unik. Baunya yang kuat dan rasanya yang sedikit pahit, gurih, dan sedikit manis membuatnya menjadi makanan yang diperoleh rasa. Meski demikian, banyak orang yang menyukai natto karena keunikannya. Biasanya, natto disajikan dengan nasi putih hangat dan diberi tambahan saus kecap, mustard, atau daun bawang cincang.
Manfaat Kesehatan Natto
Natto dikenal sebagai makanan dengan banyak manfaat kesehatan, antara lain:
1. Sumber Protein Tinggi: Natto kaya akan protein nabati, menjadikannya sumber protein yang baik untuk vegetarian dan vegan.
2. Probiotik Alami: Fermentasi natto menghasilkan probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
3. Kaya Vitamin K2: Natto mengandung vitamin K2 yang penting untuk kesehatan tulang dan mencegah pengerasan arteri.
4. Enzim Nattokinase: Enzim ini dikenal untuk melarutkan pembekuan darah, sehingga dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Natto dalam Budaya Populer
Di Jepang, natto sering dinikmati sebagai sarapan atau bagian dari makanan sehari-hari. Di luar Jepang, popularitas natto mulai meningkat seiring dengan meningkatnya minat terhadap makanan fermentasi dan superfood. Beberapa restoran Jepang di berbagai negara kini menyajikan natto untuk memperkenalkan keunikan kuliner ini kepada lebih banyak orang.
Mengatasi Tantangan Tekstur dan Aroma
Bagi mereka yang baru pertama kali mencoba natto, tekstur lengket dan aroma kuatnya bisa menjadi tantangan. Tips untuk menikmati natto adalah mencampurnya dengan bahan lain seperti saus kecap, mustard, atau bahkan dengan telur mentah untuk mengurangi intensitas aromanya. Kombinasi ini dapat membantu mengakali rasa dan aroma yang kuat, sehingga lebih mudah dinikmati.
Kesimpulan
Natto adalah contoh sempurna dari bagaimana makanan tradisional dengan proses fermentasi yang sederhana dapat menawarkan manfaat kesehatan yang luar biasa. Meski memiliki rasa dan tekstur yang khas, natto merupakan superfood yang patut dicoba, terutama bagi mereka yang mencari makanan sehat dan penuh manfaat. Dengan sedikit keberanian untuk mencoba, Anda bisa menemukan keajaiban dalam setiap butir kedelai fermentasi ini.
Selamat menikmati keunikan dan manfaat kesehatan dari natto!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H