Mohon tunggu...
Yudi Zulfahri
Yudi Zulfahri Mohon Tunggu... Dosen - Direktur Eksekutif Jalin Perdamaian

Master Kajian Ketahanan Nasional, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nikmat Tuhan Itu Bernama Indonesia

17 Agustus 2019   12:21 Diperbarui: 17 Agustus 2019   12:36 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesona Negara Republik Indonesia

Sudah sepatutnya kita bersyukur atas hadirnya negara Republik Indonesia yang begitu indah dan kaya, baik secara alam maupun secara budaya. Indonesia memiliki bahan tambang dan mineral yang begitu besar. Indonesia juga memiliki bentangan laut dan hutan yang begitu luas, dengan pesona alam dan panorama wisata yang begitu indah menyejukkan mata.

Dari Sabang sampai Merauke, sampai hari ini kita masih bisa berpergian dengan bebas untuk menikmati berbagai keindahan alam ciptaan Tuhan. Belum lagi jika kita berbicara ragam macam kebudayaan dari ratusan etnis yang ada di Indonesia, berikut dengan berbagai macam menu kuliner khas dari masing-masing daerah di seluruh penjuru nusantara.

Secara astronomis, Indonesia merupakan negara beriklim tropis. Sehingga kita sebagai rakyat Indonesia tidak perlu merasakan cuaca panas dan tandus seperti di Timur Tengah dan Afrika, juga tidak perlu menghadapi musim dingin yang dapat melumpuhkan berbagai aktifitas seperti di Eropa dan sebagian Asia.

Tanah Indonesia begitu subur, sehingga apapun yang ditanam akan menjadi tumbuhan yang bisa berfungsi sebagai sumber bahan makanan. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika bagi bangsa-bangsa lain di dunia, Indonesia diibaratkan bagai sekeping tanah surga yang dilemparkan ke dunia.

Indonesia, Nikmat Tuhan yang Didustakan

Indonesia adalah nikmat Tuhan yang tidak dapat terbantahkan. Dengan segala potensi dan kekayaan yang dimiliki, Indonesia seharusnya sudah menjadi negara besar. Dengan menjadi negara besar, Indonesia tidak saja bisa mensejahterakan rakyatnya, namun juga bisa menghadirkan perdamaian ke berbagai penjuru dunia sebagaimana cita-cita dari para pendiri bangsa.

Namun sangat disayangkan, nikmat Tuhan yang begitu besar ini masih saja terus didustakan. Para pejabat dan birokrat masih begitu banyak yang terlibat dalam praktik korupsi, sehingga mengakibatkan kekayaan alam Indonesia dieksploitasi oleh bangsa asing, laju pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat,  dan angka kemiskinan masih begitu tinggi. Aparat penegak hukum juga masih sering bersikap tebang pilih, sehingga memunculkan rasa ketidakadilan di benak masyarakat. Belum lagi para tokoh dan orang-orang berpengaruh yang masih terus melakukan politisasi dan pembenturan ideologi, sehingga masyarakat Indonesia kini terbelah ke dalam dua kelompok idenitas yang saling bermusuhan dan memecah belah persatuan.

"Meramal" Nasib Indonesia ke Depan

Sejauh ini ada dua pendapat yang muncul untuk "meramal" bagaimana nasib Indonesia ke depan. Pendapat pertama mengatakan bahwa pada tahun 2045 Indonesia akan menjadi 5 besar kekuatan dunia bersama Tiongkok, Amerika, India, dan Jepang. Sementara itu pendapat kedua mengatakan bahwa pada tahun 2030 Indonesia akan musnah dari peta dunia.

Menurut Mahfud MD, pendapat yang mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi negara maju pada tahun 2045 merupakan pendapat yang sudah berdasarkan perhitungan ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan. Namun meskipun demikian, pendapat yang mengatakan bahwa Indonesia akan bubar pada tahun 2030 juga harus diperhatiikan. Menurutnya, Indonesia memang bisa saja bubar kalau hukum dan keadilan tidak ditegakkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun