1. Holistik, artinya pembelajaran proyek menjadi wadah untuk meleburkan berbagai macam sudut pandang dan konten pengetahuan secara terpadu. Tidak terkotak-kotak pada mapel tertentu. Seluruh siswa bisa berkontribusi sesuai dengan kecerdasannya masing-masing.
2. Kontekstual, artinya kegiatan pembelajaran mengacu kepada pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan memiliki ruang yang lebih luas untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar mereka. Dengan demikian pembelajaran lebih membumi.
3. Berpusat kepada Siswa, artinya siswa menjadi SUBJEK pembelajaran yang aktif terlibat langsung terkait dengan proses belajarnya secara mandiri, sesuai dengan kecerdasan masing-masing.
Langkah-langkah
1. Merumuskan Tujuan
Merumuskan tujuan meliputi dua hal sebagai berikut :Â
a. Mengamati apa yang sedang terjadi. Siswa mempersiapkan pengamatan, mengenali  dan menyerap persoalan, mencari inspirasi.
b. Mendefinisikan tujuan. Siswa merumuskan tujuan dari temuan yang dilakukan pada saat pengamatan. Merancang kerangka kerja.
2. Tindak Lanjut
Tindak lanjut terkait dengan upaya-upaya untuk menindaklanjuti atas temuan persoalan.
a. Curah pendapat. Siswa melontarkan gagasan-gagasan yang muncul untuk mencari solusi. Siswa dituntut untuk berpikir kritis dan kreatif mencari alternatif solusi. Guru memfasilitasi siswa sesuai dengan preferensinya masing-masing. Kecerdasan siswa akan terstimulasi.