Terdapat dua aliran keyakinan terkait dengan konsep kecerdasan. Aliran yang pertama menganggap bahwa kecerdasan bersifat statis. Artinya bersifat final, sudah tidak dapat dikembangkan lagi. Aliran yang kedua menganggap bahwa kecerdasan bersifat dinamis.Â
Pada tulisan kali ini, saya memilih aliran yang kedua. Kecerdasan bersifat dinamis.
Kecerdasan bersifat dinamis. Artinya bisa berubah menjadi lebih baik melalui upaya mengasah, melatih, Â mengembangkan, memberdayakan. Upaya ini bisa dilakukan melalui jalur pendidikan, pelatihan, terlebih melalui pengalaman dan tantangan hidup.Â
Kecerdasan berkaitan dengan proses mempelajari sesuatu, sejalan dengan waktu - menghadapi tantangan dan menciptakan kemajuan.Â
Kegigihan, keuletan, ketekunan, daya juang, tekat yang kuat, fokus, praktek langsung, disiplin, tidak baperan, aktif ( tidak mager ), proaktif, tahan banting, berani berkeringat, tahan kantuk adalah motor penggerak bagi melesatnya kecerdasan seseorang.
Peran Sekolah
Sekolah mempunyai peran yang besar dalam rangka menyediakan ruang dan waktu agar kecerdasan siswa bisa mewujud nyata. Apa yang bisa dilakukan agar aktivitas pembelajaran di sekolah bisa memungkinkan kecerdasan siswa bisa muncul ke permukaan ? Terdapat banyak cara yang bisa dilakukan. Namun, pada tulisan kali ini penulis akan memilih pembelajaran proyek.
Makna Pembelajaran Proyek
Dalam kehidupan sehari-hari sebagai pelajar, sebagai anggota keluarga, sebagai anggota masyarakat, Â tentu akan dihadapkan kepada persoalan-persoalan hidup yang harus dicari solusinya. Sebagai pelajar, misalnya, persoalan sampah di sekolah adalah masalah nyata yang selalu dihadapi. Terutama sampah plastik. Topik ini bisa menjadi bahan untuk pembelajaran proyek. Melalui topik ini, siswa bisa dilibatkan untuk menganalisis apa, mengapa, siapa, bagaimana sampah bisa dikelola dengan baik.Â
Selama menjalankan proyek, seluruh daya dan kemampuan siswa dirangsang untuk mendalami persoalan tersebut. Kemampuan imajinasi siswa bisa dirangsang untuk membuat design yang sifatnya mengajak seluruh anggota sekolah ikut menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dengan membuang sampah pada tempatnya. Kemampuan matematik siswa bisa dirangsang untuk membuat hitungan terkait jumlah sampah plastik, jumlah sampah organik, dll. Kemampuan bahasa siswa bisa dirangsang untuk menganalisis persoalan, menyusun rancangan, menyusun pelaporan. Kemampuan kolaborasi siswa dirangsang untuk saling berbagi tugas untuk mengelola sampah dengan baik, kemampuan seni siswa bisa dirangsang untuk membuat lagu yang sifatnya mengajak untuk membuang sampah pada tempatnya. Kemampuan interpersonal bisa dirangsang dengan mengajak untuk merefleksikan terkait dengan sampah.
Mengapa berbasis Proyek?