Mohon tunggu...
Yudistira SA
Yudistira SA Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gerak Itu Bagus

19 September 2017   21:43 Diperbarui: 12 Oktober 2017   16:45 1528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adaptasi tingkah laku adalah adaptasi dengan adanya perubahan tingkah laku. Contohnya beruang berhibernasi, bunglon melakukan mimikri, cicak melakukan autotomi, pohon jati menggugurkan daunnya, dan lain-lain.

Dari contoh yang sudah ada, kita dapat melihat bahwa adaptasi hewan lebih banyak daripada adaptasi tumbuhan. Jadi jaringan hewan lebih dapat beradaptasi ketimbang jaringan tumbuhan. Karena kumpulan jaringan akan membentuk suatu organ. Jika organ dapat melakukan adaptasi, maka jaringannyapun akan melakukan adaptasi.

Lalu, jika ada suatu pertanyaan mengenai hewan dan tumbuhan purba yang terkena meteor, mana yang lebih bisa beradaptasi dengan lingkungan tersebut?

Maka jawabannya adalah dua duanya. Karena hewan insekta dapat bertahan dari seleksi alam, terdapat pula hewan purba di dasar laut seperti kloaka, komodo yang diduga sebagai evolusi hewan purba dan mungkin masih ada banyak lagi, serta tumbuhan yang bijinya tahan di tempat ekstrim maka akan tetap tumbuh. Gingko biloba merupakan salah satu tumbuhan yang bisa dikatakan sebagai tumbuhan purba. Hal ini dikarenakan sudah ada sejak jaman Jurrasic. Insekta dapat lolos dari seleksi alam karena rata-rata tubuhnya yang kecil dan memiliki tubuh yang kuat. Sebagai contoh adalah semut. Jika semut kita jatuhkan dari ketinggian 10 meter, semut tersebut masih bisa hidup kembali.

Kloaka (Grid.id)
Kloaka (Grid.id)
Komodo (National Geographic)
Komodo (National Geographic)
Sebagai contoh yang terakhir, dalam pengamatan saya saat memberikan pembasmi rumput liar yang ada di halaman rumah saya. Tanaman liar tersebut tidak beradaptasi dengan obat yang saya berikan. Sehingga setiap menyiram dengan takaran atau dosis yang sama, tanaman liar tersebut akan layu juga karena jaringannya rusak. Tetapi tidak pada nyamuk. Nyamuk yang sudah biasa dengan obat nyamuk, saat disemprot lama-lama akan beradaptasi dan tidak mempan saat disemprot lagi. Hasilnya perlu dibasmi dengan raket nyamuk atau obat semprot lainnya yang memiliki kandungan lebih keras atau berdosis tinggi.

Dari semuanya ini, dapat saya simpulkan bahwa hewan lebih mudah beradaptasi dibandingkan tumbuhan karena memiliki jaringan pembentuk organ yang dapat beradaptasi dengan lingkungan. Komponen jaringan yang tersusun sel pula seperti lisosom dan dinding sel ikut mempengaruhi jaringan tersebut dapat beradaptasi atau tidak. Iklim, suhu, cuaca, dan kondisi lingkungan juga ikut mempengaruhi kecepatan dalam adaptasi dari hewan maupun tumbuhan. Jika terlalu ekstrim maka akan kesulitan dalam melakukan adaptasi seperti halnya meteor pada jaman dahulu dan contoh tanaman yang dibawa ke tempat bersuhu yang berbeda.

Demikian esai yang saya buat. Semoga esai ini bermanfaat dan memberikan pengetahuan yang lebih. Terima kasih.

Sumber referensi :

-Diakses pada tanggal 4 September 2017

http://www.kompasiana.com/clodyahartanto/59a00446f11b8b181568df62/transportasi-sel-tumbuhan-vs-sel-hewan

http://www.kompasiana.com/rhezarahadiyan89/59a04470c05a1c1dad6c41b2/transportasi-sel-hewan-vs-sel-tumbuhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun