sedangkan pada pagi hari segar kembali, dengan posisi tanaman terserang yang sporadis (tersebar acak). Gejala lain, anak tulang daun menguning dan jika infeksi terus berkembang seluruh bagian tanaman akan layu. Jika pangkal batang yang terserang dipotong melintang akan tampak bercak cokelat kehitaman melingkar pada jaringan batangnya. Pada serangan yang parah, sebelum panen habis seluruh tanaman layu secara permanen. Banyak menyerang tanaman cabai, terong, paprika, melon, semangka, mentimun, tomat, kentang, kacang-kacangan dan beberapa jenis sayuran lainnya.
Saran antisipasi untuk menghindari penyakit ini antara lain tidak menanam pada lahan bekas tanaman sejenis atau sefamili yang terindikasi oleh serangan penyakit ini, dan tidak menanam berdekatan dengan tanaman sejenis dan sefamili yang yang lebih tua dan yang terserang penyakit ini apalagi posisi lahannya berada di atas lahan baru. Pada penanaman musim hujan diperlebar selokan antar bedengan dan diperbaiki saluran drainase airnya. Jika sudah dijumpai serangan penyakit ini untuk tidak melakukan pengairan dengan sistem leb (memasukkan air melalui selokan antar bedengan) sampai dipastikan serangan penyakitnya sudah terhenti, dan dalam kasus ini untuk sementara pengairan dilakukan dengan cara menyiram air pada tiap zona perakaran tanaman.
k. Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia sp.)
Organisme penyebab penyakit ini termasuk dalam golongan bakteri. Perkembangan dan penyebarannya di dalam tanah (media tumbuh), biasa disebut penyakit tular tanah (soil born). Berbeda dengan layu bujang, gejala awal layu bakteri biasanya tampak beberapa tanaman layu pada bagian pucuk secara permanen, tetapi kadang hanya pucuk cabang sebelah saja yang layu sementara cabang lainnya masih segar. Jika infeksi terus berlanjut, maka dalam beberapa hari saja seluruh bagian tanaman akan layu secara permanen. Posisi tanaman yang terserang tidak sporadis (tidak tersebar acak), melainkan mengelompok dalam petak atau blok lahan tertentu saja.Â
Tetapi jika tidak segera diatasi akan menyebar ke petak atau blok lahan lainnya. Jika pangkal batang tanaman yang terserang dipotong melintang akan tampak bercak cokelat kehitaman menyebar penuh pada jaringan batangnya, dan untuk beberapa tanaman jika pangkal batang tersebut dicelupkan ke dalam air bersih akan tampak cairan berwarna putih susu keluar dari pangkal batang tersebut. Ciri lainnya, jika tanaman yang sudah layu permanen dicabut akan tampak kulit akarnya membusuk cokelat kehitaman dan mudah terkelupas.Â
Salah satu jenis penyakit yang paling ditakuti oleh petani sayuran, karena penyebarannya sangat cepat melalui aliran air tanah, sehingga mengakibatkan kerugian fatal. Banyak dijumpai menyerang tanaman cabai, tomat, terong, paprika, melon, semangka, mentimun, kacang-kacangan dan beberapa jenis sayuran lainnya.
Saran antisipasi untuk menghindarkan serangan penyakit ini sama seperti saran antisipasi untuk penyakit layu bujang, yaitu antara lain tidak menanam pada lahan bekas tanaman sejenis atau sefamili yang terindikasi oleh serangan penyakit ini, dan tidak menanam berdekatan dengan tanaman sejenis dan sefamili yang yang lebih tua dan yang terserang penyakit ini apalagi posisi lahannya berada di atas lahan baru. Pada penanaman musim hujan diperlebar selokan antar bedengan dan diperbaiki saluran drainase airnya.
 Jika sudah dijumpai serangan penyakit ini untuk tidak melakukan pengairan dengan sistem leb (memasukkan air melalui selokan antar bedengan) sampai dipastikan serangan penyakitnya sudah terhenti, dan dalam kasus ini untuk sementara pengairan dilakukan dengan cara menyiram air pada tiap zona perakaran tanaman.
l. Penyakit Virus Kompleks
Penyakit virus kompleks disebabkan oleh satu jenis virus atau gabungan beberapa jenis virus. Beberapa virus yang sering menyerang tanaman diantaranya: virus CMV (cucumber mosaic virus), virus CVMV (chilli veinal mottle virus), virus PVY (potato virus Y), dan virus TMV (tobacco mosaic virus).
 Gejala penyakit virus kompleks ditandai dengan pertumbuhan tanaman kerdil (terhambat), ukuran daun lebih kecil, pada sepanjang tulang daun terdapat jaringan yang menguning atau hijau gelap, tulang daun menonjol dan berkelok-kelok dengan pinggiran daun yang bergelombang. Virus masuk ke dalam jaringan tanaman melalui luka yang disebabkan oleh gigitan serangga vektor, atau melalui persinggungan dengan tanaman yang terserang. Selanjutnya virus memperbanyak diri dalam jaringan tanaman dan menyebar ke seluruh jaringan secara sistematik. Banyak menyerang pada tanaman cabai, tomat, terong, paprika, melon, semangka, mentimun, zukini, kentang, dan beberapa jenis sayuran lainnya.