Organisme penyebab penyakit ini termasuk dalam golongan fungi (jamur). Termasuk penyakit utama kacang-kacangan (buncis dan kacang panjang). Perkembangan dan penyebarannya melalui udara, biasa disebut penyakit tular udara (air born). Gejala awal tampak terdapat bercak-bercak kecoklatan pada daun, yang semakin lama semakin menyebar. Pada serangan parah, daun mengering yang dimulai dari daun tua. Kondisi udara panas dengan kelembaban udara tinggi (musim hujan yang sering panas tiba-tiba) sangat mendukung perkembangan penyakit ini.
Saran antisipasi untuk menghindarkan serangan penyakit ini antara lain memperlancar sirkulasi udaranya dengan cara memperjarang jarak tanam, memperlebar selokan antar bedengan dan mengurangi daun tua jika terlalu rimbun pada penanaman di musim hujan, serta memperbaiki saluran drainase airnya.
h. Penyakit Akar Gada (Plasmodiosphora brassicae)
Organisme penyebab penyakit ini juga masuk ke dalam golongan fungi (jamur). Perkembangan dan penyebarannya di dalam tanah (media tumbuh), biasa disebut penyakit tular tanah (soil born). Gejala serangannya mudah dikenali ketika cuaca sedang panas, yaitu seluruh tanaman menunjukkan gejala layu padahal kondisi kelembaban tanahnya tidak kering. Pada stadium awal, gejala layu hanya terjadi pada suhu udara maksimum (tengah hari). Pada stadium selanjutnya jika infeksi penyakitnya semakin meluas, tanaman akan menunjukkan layu sejak suhu udara mulai naik,
 dan beberapa helai daun bagian bawahnya menunjukkan gejala nekrosis (jaringan mati) yang berwarna kuning dan mengering. Perkembangan pucuk tanaman terhambat, sehingga mengecil. Jika tanaman dicabut akan tampak gejala benjol-benjol pada perakarannya seperti kanker dengan akar rambut yang sedikit. Banyak menyerang tanaman kubis-kubisan (kubis, sawi putih, kembang kol, brokoli, kalian), sawi-sawian (caisim, pokchoy), dan kadang pada tanaman lettuce (selada).
Saran antisipasi untuk menghindarkan serangan penyakit ini antara lain melakukan pergiliran tanaman dengan jenis kacang-kacangan atau jagung, menaikkan pH tanah dengan cara pengapuran pada saat persiapan lahan hingga mencapai pH 6,5. Pada penanaman di musim kemarau harus benar-benar dipilih lahan yang ketersediaan airnya mencukupi untuk dilakukan penyiraman rutin.
i. Penyakit Busuk Lunak (Erwinia carotovora)
Organisme penyebab penyakit busuk lunak termasuk dalam golongan bakteri. Perkembangan dan penyebaran penyakit ini melalui udara dan di dalam tanah (air born dan soil born). Pada musim hujan dan kelembaban udara tinggi tetapi fluktuasi suhu udara pada siang hari tidak menentu (kadang dingin dan kadang panas), penyakit ini sering menyerang. Gejala penyakit mudah dikenali, yaitu pada bagian atas tanaman mulai dari batang, tangkai daun, pucuk tunas sampai bunga tampak busuk basah, dan berbau busuk menyengat. Banyak dijumpai menyerang pada tanaman kubis-kubisan (kubis, sawi putih, brokoli, bunga kol, kailan) dan sawi-sawian (caisim, pokchoy).
Saran antisipasi untuk menghindarkan serangan penyakit ini antara lain tidak menanam berdekatan dengan tanaman sejenis atau sefamili yang lebih tua dan banyak terserang penyakit ini, memperjarang jarak tanam dan memperbaiki drainase airnya pada penanaman di musim hujan, memilih lokasi terbuka dengan sirkulasi udara lancar, serta menjaga kebersihan kebun.
j.Penyakit Layu Bujang atau Layu Fusarium (Fusarium sp)
Organisme penyebab penyakit ini masih termasuk dalam golongan fungi (jamur). Perkembangan dan penyebarannya di dalam tanah (media tumbuh), biasa disebut penyakit tular tanah (soil born). Pada penanaman di musim hujan dan apalagi riwayat tanah yang digunakan sebelumnya sudah terinfeksi oleh penyakit ini melalui tanaman sejenis dan sefamili, seringkali gejala layu bujang muncul. Awalnya beberapa tanaman layu yang dimulai dari bagian bawah hanya pada siang hari,Â