Binatang ini juga mengeluarkan cairan dari tubuhnya yang merangsang timbulnya penyakit embun jelaga. Penyakit yang berwarna hitam ini akan menutupi permukaan daun dan tangkai pucuk yang banyak mengandung klorofil, yang mengakibatkan terganggunya proses fotosintesa Dari sifat perkembangbiakannya yang sangat cepat dan dampak serangannya yang merusak, kutu daun termasuk jenis hama yang juga ditakuti oleh petani cabai, terong, tomat, semangka, melon dan paprika.
Saran antisipasi untuk menghindarinya antara lain tidak menanam berdekatan dengan tanaman sejenis atau sefamili yang lebih tua yang terserang parah oleh hama ini, menggunakan mulsa plastik hitam perak, dan melakukan penyiraman air secara rutin pada penanaman musim kemarau.
Tungau atau Mites (Tetranychus sp., Polyphagotarsonemus latus)
Bentuk binatang ini hampir mirip dengan laba-laba tetapi berukuran kecil, sekitar 1 mm. Berwarna merah dan kuning keemasan. Memiliki sifat berkoloni (suka bergerombol) pada saat penyerangan. Perkembangbiakannya sangat cepat, terutama pada musim kemarau panas. Termasuk juga hama penghisap cairan tanaman. Menyukai jenis tanaman berdaun lebar, seperti terong, cabai, paprika, mentimun, semangka, melon, dan sebagainya. Binatang ini takut sinar matahari. Sering dijumpai di balik daun untuk menghisap cairan daunnya. Dampak serangannya, daun mengeras, pertumbuhan daun terhambat, daun menggulung ke dalam (seperti sendok), dan tampak bercak semacam karat pada permukaan bawah daun.
Saran antisipasi untuk menghindarinya antara lain tidak menanam berdekatan dengan tanaman sejenis atau sefamili yang lebih tua yang terserang parah oleh hama ini, menggunakan mulsa plastik hitam perak, dan melakukan penyiraman air secara rutin pada penanaman musim kemarau.
Lalat Daun atau Leaf Miner (Agromyza sp., Liriomyza sp.)
Termasuk hama penggorok daun. Serangga dewasa tidak merusak tanaman, bentuk fisiknya mirip seperti lalat tetapi berukuran kecil, sekitar 1-2 mm. Fase larvanya yang menyerang dan merusak tanaman. Serangga dewasa menusukkan telur ke dalam daun, kemudian menetas menjadi larva (belatung) yang berukuran kecil, yang selanjutnya memakan hanya daging daunnya dan menyisakan kulit daun. Dampaknya pada permukaan daun tampak bercak putih kecoklatan melingkar-lingkar ke segala arah, yang sebenarnya merupakan jalur larva memakan daging daun. Pada serangan parah, daun akhirnya mengering. Perkembangbiakannya sangat pesat pada musim kemarau panas. Banyak menyerang pada tanaman lettuce (selada), sawi-sawian, kacang-kacangan, cabai, tomat, paprika, semangka, melon dan mentimun.
Saran antisipasinya tidak menanam berdekatan dengan tanaman lebih tua yang banyak serangan hama ini, dan melakukan penyiraman rutin pada musim kemarau panas. Jika sudah tampak populasi hama ini, segera pasang perangkap lekat di beberapa tempat untuk menekan perkembangbiakannya.
Lalat Buah (Dacus sp)
Lalat dewasa tidak merusak buah, bentuk fisiknya hampir menyerupai lalat tetapi ramping, berwarna cerah dan berukuran kecil, sekitar 2-3 mm. Larva (belatung) lalat ini yang memakan daging buah, hingga menyebabkan buah berlubang dan busuk di dalam. Lalat betina dewasa menaruh telur di dalam buah muda. Seiring perkembangan buah, telur menetas dan larva (belatung) memakan daging buah dan menyebabkan busuk buah. Oleh sebab itu pada tahap awal tidak dijumpai lubang pada permukaan buah yang terserang, tetapi pada saat larva berkembang mendekati fase belatung akan membuat lubang di permukaan kulit buah. Serangan lebih banyak pada musim kemarau panas daripada musim hujan. Banyak menyerang buah cabai, tomat, paprika, melon, paria, dan beberapa sayuran berbuah lainnya.
Saran antisipasi untuk menghindarinya sama seperti saran antisipasi pada serangan lalat daun, yaitu tidak menanam berdekatan dengan tanaman lebih tua yang terserang hama ini, melakukan penyiraman air secara rutin pada musim kemarau panas, dan jika dijumpai serangan segera pasang perangkap lekat di beberapa tempat untuk menekan perkembangbiakannya.