Pengertian teknologi bokhasi adalah proses pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan mikroba pengurai bahan organik (atau biasa disebut dengan istilah starter) untuk mempercepat fermentasinya (pembusukannya). Dalam kaitan ini ada dua hal yang harus dipahami, yaitu Penentuan Bahan Baku Bokhasi dan Prosedur Sederhana Pembuatan Bokhasi.
Penentuan Bahan Baku Bokhasi
Dalam proses pembuatan bokashi sangat dipengaruhi oleh rasio kadar karbon terhadap kadar nitrogen (C/N) yang dikandung bahan baku yang digunakan. Setiap bahan baku (bahan organik mentah), memiliki nilai C/N yang berbeda-beda. Sementara itu kinerja mikroba pengurai (pembusuk) sangat dipengaruhi oleh nilai C/N bahan baku tersebut. Unsur karbon (C) dimanfaatkan sebagai sumber energi mikroba tanah dalam proses metabolisme dan perbanyakan sel. Sedangkan unsur nitrogen (N) digunakan untuk sintesis protein dan pembentukan protoplasma.
Bahan organik mentah yang mempunyai kandungan karbon terlalu tinggi (nilai C/N tinggi) akan menyebabkan proses fermentasi (penguraian/pembusukan) berjalan terlalu lambat. Sebaliknya jika kandungan karbonnya terlalu rendah (nilai C/N rendah) maka akan terbentuk ammonia (NH3) dari kelebihan nitrogen, yang jika dalam jumlah banyak akan dapat meracuni mikroba pengurai. Nilai C/N yang optimal dalam proses pembuatan bokashi adalah antara 25/1 sampai 30/1. Tabel berikut adalah nilai C/N beberapa bahan baku pembuatan bokashi yang biasa digunakan:
Nilai C/N Beberapa Bahan Baku Bokashi
No.
Nama Bahan Baku
Nilai C/N
1.
Jerami Padi
40/1 sampai 70/1