Mohon tunggu...
Josie Indry
Josie Indry Mohon Tunggu... -

seorang ibu,dokter, praktisi manajemen perumahsakitan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Shaking and Shocking di Udara Seminggu Setelah Tragedi Sukhoi

23 Mei 2012   10:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:55 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai praktisi manajemen perumahsakitan yang bekerja di sebuah grup rumah sakit di Jakarta,
meskipun tidak sering ,pekerjaan mengharuskan saya paling tidak 3-4 kali dalam setahun bepergian menggunakan pesawat.

Selasa dan Rabu 15-16 Mei 2012 kami ( saya dan tim sebanyak 4 orang ) mendapat tugas ke Samarinda. Itenerary kami kami 15 Mei Jakarta - Balikpapan dengan GA 510 pk 05.45 WIB selama 1jam 47 menit lalu dilanjutkan jalan darat ke Samarinda selama kurang lebih 3 jam.Dijadwalkan pukul 18.00 WITA paling lambat sudah harus balik ke Samarinda supaya tidak terlalu malam di jalan. Menginap semalam di Balikpapan,16 Mei pk 15.35 WITA kami balik ke Jakarta dg GA 519.

Saya sendiri belum pernah ke Kalimantan. Perjalanan ini pasti akan menjadi sesuatu yang menarik buat saya.

15 Mei 2012 Pk 05.45 WIB pesawat mengangkasa meninggalkan bandara Soetta. Meski agak deg-deg-an terkenang tragedi Sukhoi seminggu sebelumnya tapi cuaca pagi yang cerah cukup menenangkan saya pagi itu. Langit biru. Sinar matahari bersinar menembus jendela pesawat dan di luar lapisan-lapisan awan berarak-arak. Ditemani omelet hangat, teh tawar hangat dan musik dari entertainment flight perjalanan ke Balikpapan pagi itu cukup nyaman.

Di Sepinggan kami sudah dijemput dan segera meluncur ke Samarinda. Malam harinya sekitar pk 22.00 WITA kami sudah balik lagi ke Balikpapan dan chek-in hotel.
.
16 Mei 2012 acara kami hari itu sebenarnya hanya satu: menemui seorang kolega tetapi biasa kalau lagi jalan begini pasti harus berburu oleh2 juga. Asyik belanja membuat kami lupa kalau kami belum makan siang. Setelah makan siang yang agak tergesa di Ocean,mobil ngebut membawa kami ke Sepinggan. 30 menit sebelum boarding kami baru sampai di Bandara. Beruntung ada yang membantu kami city check - in sebelumnya jadi tinggal Ngantri bayar boarding pass sebentar lalu legalah kami sudah sampai di boarding lounge juga akhirnya.

Siang itu Balikpapan cukup terik. Awan putih menggumpal-gumpal di angkasa. Saya berharap perjalanan pulang kali ini akan senyaman perjalanan keberangkatan.

Pk 15.34 boarding. Kami berempat mendapat seat di bagian ekor berurutan satu deret. 3 berderet di sisi kiri pesawat sementara saya sendiri di sisi kanan bersebelahan dengan 2 orang bule. Cabin crew seperti biasa mengucapkan selamat datang,membagikan permen,memastikan semua bagasi cabin sudah terkunci, mengingatkan penumpang untuk mematikan hp, menegakkan sandaran kursi , membuka penutup jendela,terakhir seorang pramugari memperagakan prosedur penyelamatan bila terjadi keadaan darurat. Seperti biasa, saat peragaan lebih banyak yang mengobrol daripada yang memperhatikan. Setelah selesai semua , pesawat pun bersiap take off. Pesawat berjalan di landasan pacu dengan kecepatan penuh dan semakin cepat dan akhirnya wow..!Perlahan terangkat makin lama makin tinggi. Seperti biasa agak miring sedikit lalu pada ketinggian tertentu posisi mulai mendatar dan terasa pesawat seperti mengapung di udara. Dari kaca jendela awan menggumpal-gumpal dan terik matahari menembus kaca jendela. Saya tetap memakai sunglasses sementara bule disebelah saya menutup kaca jendela lalu meneruskan obrolan dengan teman di sampingnya.

Tak lama cabin crew mulai bersiap mendorong troly makanan dan minuman. Makanan yang ditawarkan siang itu nasi goreng dan mie goreng dengan dessert puding . Saya memilih mie goreng.

Baru saja menerima nampan dan bersiap menata makanan di meja kecil yang nempel di sandaran kursi di depan saya, saya merasa pesawat mulai geredek-geredek makin lama makin keras dan O, God..saya merasa pesawat oleng ke kiri. Terdengar suara peringatan agar semua penumpang duduk dan dari kaca jendela sisi kiri nampak awan yg berarak menggumpal kehitaman ! O, God..ada apa ini ? Wajah anak saya mendadak melintas di pelupuk mata dan tak lama pesawat mendadak mengayun lalu anjlog..leess..! Tidak cukup sekali, tapi dua kali..! Seisi pesawat menjerit ! Troly minuman disebelah saya bergoyang. Macam-macam minuman yang tertata rapi di atasnya tumpah ruah. Makanan dipangkuan saya pun terlempar bertebaran. Pramugari yang sedang memegang troly spontan jongkok. Saya menangis, menjerit ! Oh..apakah ini akhir hidup saya ?! Saya gemeteran dan menyebut nama Tuhan berkali-kali. Pesawat pelan-pelan mulai stabil dan cahaya matahari mulai terlihat lagi. Tapi saya masih gemetaran. Bule di sebelah saya,dengan wajah yang sangat tenang memegang tangan saya yang sedingin es : it's okay..it's over.. Just cloud..just 5 seconds ! Aduh, mister just cloud..just 5 seconds ..guE mau mati rasanya..!

Duh, bener-bener pengalaman terburuk saat naik pesawat.
Anda pernah naik roll coaster ? Saya sebenarnya paling tidak mau naik roll coaster. Tapi karena informasi yang tidak jelas, saya akhirnya naik juga tepatnya naik The Mummy di Universal Studio Singapura. Nah, seperti itu rasanya ! Bedanya waktu itu cuma main-main tapi yang sekarang bisa saja saya atau bahkan seisi pesawat game over !

Saya pernah naik pesawat dalam cuaca yang buruk tetapi saya tidak pernah mengalami turbulensi seburuk ini ! Waktu itu sore hari dengan GA dari Semarang ,saat take off mendung,gerimis , di langit bahkan ada gumpalan-gumpalan awan kelabu. Saat sudah mengapung di udara dari kaca jendela saya melongok ke bawah ada petir berkilat-kilat nun jauh di bawah sana.

Konon insiden kecelakaan pesawat lebih kecil daripada kecelakaan lalu lintas,tetapi kenyataannya bila itu terjadi hampir dipastikan berlangsung begitu tragis dan menimbulkan efek traumatis.

Saat anda mengapung di udara , dalam pesawat yang paling nyaman sekalipun sebenarnya banyak hal bisa terjadi. Pesawat yang prima dan pilot yang handal adalah hal yang mutlak. Saya tak bisa membayangkan bila mengalami peristiwa seperti di atas tetapi pilot dalam kondisi kelelahan atau pesawat telat dimaintenance,atau petugas ATC teledor..uff..! Memang hidup bukan punya kita. DIA bisa memanggil pulang siapapun dengan banyak cara. Tetapi bila seluruh standar keselamatan penerbangan di penuhi, setidak-tidaknya kita telah melakukan yang terbaik.

Beberapa saat setelah landing yang mulus, sambil menunggu antrian penumpang yang akan turun,sejawat saya menggumam : apakah para penumpang Sukhoi kemarin sempat menjerit ? Pertanyaan yang membuat saya tercenung, membayangkan beberapa detik yang penuh kengerian.Beberapa detik yang mengakhiri hidup seisi penumpang Sukhoi sekaligus merubah jalan hidup banyak orang yang ditinggalkan. Ah, saya semakin ingin segera sampai di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun