Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berapa Kadar Gula yang Aman pada Produk Makanan Cepat Saji atau Produk Pabrik?

12 Juli 2024   18:34 Diperbarui: 12 Juli 2024   18:36 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makanan dan minuman dengan kandungan gula yang tinggi sebagai salah satu pemicu diabetes. (Ivan dwi kurnia/kompas.id/)

 Mungkin  tidak banyak yang menyadari, bahwa kita semua mengonsumsi terlalu banyak gula dalam makanan sehari hari.

Kita beli dari minimarket  minuman yang mengandung gula. Beli camilan juga mengandung gula dan kita
sudah menjadi kecanduan gula.


Terlalu banyak gula dapat menyebabkan penyakit,  obesitas, penyakit jantung  dan penyakit lainnya (diabetes tipe 2, hipertensi, hiperlipidemia), peradangan kronis, penyakit hati berlemak non-alkohol, plak gigi, kerusakan gigi, dan sebagainya.

Bagaimana mencegahnya, 

1.Jika kita terbiasa minum teh sebaiknya memilih minuman tanpa pemanis atau kalau terpaksa   carilah yang rendah gula

2.Jangan makan makanan yang jelas-jelas tinggi gula-nya seperti kue, roti, kue kering, dan es krim .

Makanan ini umumnya mengandung sekitar sepertiga kandungan gula.

Ini bukanlah pilihan makanan yang baik, harus dicatat kandungan nutrisi pada makanan jenis ini  tidak tinggi, lebih banyak merugikan tubuh.

Mengkonsumsi makanan asinan bukan berarti tidak mengandung gula, apalagi “sausnya” yang banyak mengandung gula, seperti salad dressing, saus hot pot, kecap asin, saus barbeque, dsb.

Jangan mencelupkannya ke dalam banyak kecap atau saus sambal, karena masih akan makin banyak gulanya.

Jika kita menginginkan sesuatu yang manis, cobalah buah-buahan. Meskipun buah-buahan sama sekali tidak termasuk dalam rencana pengurangan gula, buah-buahan kaya akan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan, yang semuanya bermanfaat bagi kesehatan. 

Namun bagi penderita diabetes ada tiga buah buahan yang cepat menaikkan gula darah, yaitu nanas, mangga, dan leci.

3.Jangan makan makanan olahan
seperti abon, daging kering, dan bahan hot pot atau makanan begitu asin atau manis.

Pilihlah makan sayur, buah-buahan, daging tanpa lemak, ikan, dan biji-bijian. 

4.Belajar membaca label saat membeli makanan, berapa gram gula yang terkandung dalam setiap 100 gram makanan ini. 

Di sarankan agar wanita tidak mengonsumsi gula lebih dari 25 gram per hari dan pria tidak melebihi 35 gram. 

Jadi jika sebotol minuman diberi label mengandung 5 gram gula per 100 ml, maka kaleng 500 ml mengandung 25 gram gula pasir

Selain gula, sebaiknya hindari juga pemanis buatan. Pemanis buatan adalah bahan tambahan yang rasanya manis tetapi mengandung sedikit kalori. Walaupun jenis gula tanpa kalori ini kelihatannya enak, namun tidak kondusif untuk mengurangi gula.

Tepung dan nasi putih merupakan makanan olahan yang sudah berbentuk gula sederhana.

Setelah kita memakannya, cepat berubah menjadi gula dan mempengaruhi kadar gula darah.

Telur dadar, telur orak-arik, dan telur rebus dengan buah-buahan serta keju bebas gula adalah lebih baik untuk sarapan dan bertahan hingga makan siang.

5.Tidurlah sebanyak mungkin,  semakin lama kita tidur, semakin banyak pula camilan dinetralisir tubuh.

Tentu saja pemerintah harus mewajibkan makanan yang dijual secara komersial dari pabrik harus mencantumkan kadar gula dalam labelnya.


Biasanya ini sudah dicantumkan oleh pabrik,tapi apakah sesuai dengan standar pemerintah dan kesehatan. 

Mungkin perlu lagi regulasi  jika makanan itu terlalu banyak gula dapat diberi peringatan, bahwa makanan ini mengandung banyak gula .

Tidak baik untuk kesehatan seperti pencantuman pada rokok dalam bentuk yang lebih lunak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun