Even olah raga lain biasanya mengabaikan hal tersebut, kecuali yang bersifat turnamen nadional maupun Internasional.Â
 Sebuah ajang olahraga apalagi Internasional perlu mengikutkan dokter ahli atau yang berkompeten dalam kesehatan.Â
Apabila terjadi sesuatu atau kejadian tim medis harus segera kelapangan.
Faktor-faktor kunci dalam rencana dukungan medis akan mencakup olahraga yang dimainkan, usia peserta, jumlah tim dalam acara tersebut, jumlah lapangan dan tata letak fasilitas, sumber daya di lokasi fasilitas, sumber daya lokal seperti polisi dan pemadam kebakaran, kedekatan dengan lokasi, rumah sakit terdekat dan masih banyak lagi.
Masing-masing faktor ini akan membantu penyelenggara menentukan tingkat dan jumlah dukungan yang dibutuhkan untuk tim medis.Â
Memiliki staf yang terlatih dapat  mempercepat penilaian dan eskalasi suatu insiden bila diperlukan.
Tim medis  harus dilatih tentang pertolongan pertama dasar dan memiliki sertifikasi CPR.
Ketika ada kondisi darurat saat pasien tidak bernapas, cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah langkah pertolongan medis pertama yang dapat dilakukan sambil menunggu ambulance
Dukungan Medis Tingkat Lanjut bisa saja diperlukan mencakup unit EMT di lokasi, atau Emergency Medical Team (EMT) Â yaitu tim kegawatdaruratan medis yang dari berbagai profesi kesehatan untuk melakukan pelayanan medis secara langsung.
Rencana dukungan medis tidak hanya berupa daftar aset apa saja yang tersedia dan di mana lokasinya. Rencana medis perlu mencakup rencana komunikasi, rencana transportasi, mekanisme pelaporan dan protokol dan sebagainya.Â
Semoga ini menjadi catatan setiap penyelenggara olahraga.