Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tepatkah Kebijakan Kemenfoinfo Menutup Akses Judi Online dari Kamboja dan Philipina?

23 Juni 2024   18:32 Diperbarui: 25 Juni 2024   15:19 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Judi Online di Kamboja yang dioperasikan Orang Indonesia di Sihanokville: Sumber kompas.id via kompas.tv

Salah satu kebijakan Menteri Komunikasi dan Informatika  Budi Arie Setiadi yaitu meminta penyelenggara jasa internet segera memutus akses internet judi online dari Kamboja dan Filipina ke Indonesia.

Surat diteken Budi Arie tertanggal 21 Juni lalu nomor B-1678/M.KOMINFO/PI.02.02/06/2024

Tepatkah Kebijakan itu, karena bukan dua negara itu saja  aktivitas judi online berlangsung dan marak di tanah air.

Di Kamboja dan Philipina diduga   aktivitas ini banyak terlibat orang China dari Tiongkok.

Interpol  telah mengeluarkan  peringatan tentang pusat penipuan online (judi dan scaming) yang beroperasi dari Kamboja, dengan jaringan yang meluas hingga Laos dan  Myanmar. 

"Apa yang awalnya merupakan kejahatan regional kini telah menjadi pusat perdagangan manusia global," kata Sekretaris Jenderal Interpol Jrgen Stock.

PBB juga melaporkan bahwa  lebih dari 100.000 orang diperdagangkan ke Kamboja dan 120.000 lainnya ke Myanmar.

Ketika prospek ekonomi dalam negeri melemah, warga Tiongkok mencari peluang di Asia Tenggara untuk berinvestasi.

Namun mereka sering kali terlibat dalam penipuan di wilayah yang secara politik tidak stabil .

Tampaknya Xi Jinping ingin mencegah skandal penipuan besar-besaran yang merugikan citra Tiongkok. 

Sebuah artikel di China Daily mengatakan, "Tiongkok mengirimkan tim ke Filipina, Kamboja, Myanmar dan Laos untuk penegakan hukum internasional terhadap penipuan dan judi bagi warganya  dinegara tersebut.

 
Dalam operasi gabungan bekerja sama dengan negara setempat polisi Tiongkok menutup sekitar 11 penipu di Myanmar bekerja sama dengan penegak hukum setempat. 

Operasi itu berhasil ditangkapnya 269 tersangka, diantaranya 189 warga negara Tiongkok.

Lalu bagaimana dengan Philipina?

Dengan keuntungan besar 160 miliar setahun, industri perjudian di Filipina "tidak bisa berhenti" 

Diperkirakan ratusan ribu orang dari Tiongkok  perg ke  Filipina untuk mencari pekerjaan. 

Pada tahun 2018, sekitar 240.000 orang Tiongkok memperoleh visa kerja dan izin kerja khusus Filipina.
Mereka bekerja di Industri  game atau  disebut industri perjudian.

Semangat perjudian telah merasuk ke dalam tulang masyarakat Filipina. 

Dari judi sabung ayam,  pada zaman dahulu, dimainkan dengan penuh kegembiraan di Filipina sekarang ajang untuk bertaruh  dan mencari untung. 

 Tiongkok  menyarankan Filipina untuk sepenuhnya melarang perjudian tradisional dan terutama online. 

Presiden Duterte datang ke Tiongkok untuk bernegosiasi .
Satu bulan kemudian (September 2019) industri perjudian lokal dapat berkembang dengan bebas.

Saat ini, terdapat sekitar 138.000 karyawan di industri game Filipina, yang sebagian besar berasal dari Tiongkok. 

Ini hanyalah statistik resmi, namun menurut perkiraan jumlah orang yang terlibat dalam perjudian online di Filipina sebenarnya lebih  470.000 orang.

Filipina mengeluarkan  banyak lisensi untuk mendukung perkembangan industri game dan judi online. 

Ada 205 perusahaan game lepas pantai  mempekerjakan 103.000 karyawan Tiongkok.

Filipina menerapkan kebijakan bebas visa bagi warga negara Tiongkok yang pergi ke Filipina dan
visa kerja.

Antara tahun 2015 dan 2018, Layanan Imigrasi Filipina mengeluarkan 119.814 visa kerja sementara selama tiga bulan dan 85.496 izin kerja jangka panjang selama satu hingga lima tahun kepada orang Tiongkok.

 Manila, sudah menjadi kota perjudian di Asia Tenggara. 

Selain  Philipina, banyak juga negara yang melegalkan perjudian. 

Jerman, Inggris, Irlandia, Italia, Denmark, Kanada, Swiss,  telah menghasilkan "banyak uang" dari industri perjudian online. 

Namun negara-negara itu  menganggap perjudian sebagai pendapatan "sampingan", Filipina secara terbuka mendukung pengembangan industri perjudian .

Philipina secara nasional memasukkan industri perjudian sebagai salah satu dari empat sumber pendapatan utama negaranya.

Pada tahun 2017, total pendapatan industri game Filipina mencapai 160 miliar peso menyumbang 7,2% dari total PDB Filipina. tahun itu. 

Jadi tepat sekali jika Kemenfoinfo telah menutup akses untuk dia negara yaitu Kamboja dan Philipina.

Lalu bagaimana dengan perjudian online dari negara lain?

Kemenfoinfo seharusnya meminta penyedia jasa internet menutup seluruh akses judi online yang masuk ke Indonesia.

Selain Judi online pemerintah juga harus tanggap terhadap penipuan p lain seperti Amazon (palsu) serta lainnya yang banyak merugikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun