Semua hal tersebut membuat ibu sulit untuk segera beradaptasi sehingga dapat menyebabkan mudah tersinggung dan mudah kesal.Â
Hal-hal yang tadinya bisa memberikan suasana hati yang baik saat bangun tidur seperti berolahraga, atau mandi, mungkin sulit dilakukan setelah  memiliki bayi.
Perubahan hormonal yang terjadi setelah melahirkan dapat memicu terjadinya Baby Blues. Selama kehamilan, tubuh memproduksi estrogen dan progesteron dalam jumlah besar untuk mendukung kehamilan dan membantu perkembangan bayi.
Dalam 24 jam pertama setelah kelahiran, kadar hormon dengan cepat turun ke tingkat sebelum hamil.Â
Pada saat yang sama, Â hormon pendukung laktasi, prolaktin dan oksitosin, meningkat.Â
Meski hormon-hormon ini sering dikaitkan dengan perasaan bahagia dan damai, namun tetap saja  dapat menyebabkan perubahan suasana hati.
Tanda-tanda Baby Blues yang umum terjadi pada kebanyakan kasus adalah rasa bosan  yang
hilang dalam waktu 10 hari  hingga 14 hari setelah melahirkan.
Beberapa makanan yang bisa diprioritaskan adalah  Kacang.Â
Kacang adalah sumber lemak sehat, protein, dan antioksidan yang baik dan tinggi kalori.
Salmon dan ikan berlemak lainnya kaya akan lemak sehat dan dikaitkan dengan penurunan tingkat depresi. Porsi kecil saja sudah memberi ibu makanan bergizi dan kaya vitamin B12.
 Vitamin ini penting untuk tingkat energi dan stabilitas suasana hati. Selain itu, hal ini juga dapat mempengaruhi produksi ASI pada ibu menyusui.