Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ambil Positifnya dan Jangan Baby Blues

14 Juni 2024   19:16 Diperbarui: 14 Juni 2024   19:35 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika bayi lahir, kita sangat bahagia  dengan tangisannya. 

Menyusui tidak selalu terjadi secara alami, namun dengan sedikit latihan, ketekunan dan bimbingan, hal ini bisa menjadi lebih mudah.
Senang rasanya melihat bayi menyusu, apalagi  anak pertama 

Saat menyusui, coba akhiri pemberian ASI sedikit lebih awal dan tambahkan satu atau dua kali pemberian ASI tambahan.

Jika bayi selalu tampak lapar berarti ia siap menerima makanan padat. Tidak apa-apa untuk mencobanya jika bayi Anda berusia minimal 4 bulan, karena pada titik itulah mereka akhirnya memiliki enzim untuk mencerna hal-hal selain susu dan susu formula.

 Namun, AAP dan organisasi kesehatan lainnya merekomendasikan menunggu sampai bayi berusia 6 bulan sebelum menambahkan makanan padat.

Buka atau ajak buka mulut lebar-lebar saat bayi melihat makanan. Nafsu makan bayi  mungkin berbeda-beda setiap kali makan. Jangan berasumsi bahwa bayi akan makan dalam jumlah tertentu setiap  makan siang, atau makan malam.

Kekhawatiran umum yang dimiliki ibu   adalah bayi mereka sepertinya tampak selalu lapar. 

Bayi baru lahir akan perlu makan, namun terlalu sering, dan terus-menerus dapat membingungkan ibu.

Apakah bayi  mendapat cukup makanan atau   cukup ASI ?

Ini sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Bayi kecil memiliki perut yang kecil, sehingga mereka perlu sering makan.

Kemungkinan besar ia memang lapar, meskipun ia baru saja disusui. Selain ukuran perutnya, ada alasan lain yang menyebabkan hal ini terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun