Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Panti Jompo dan Usia Tua dalam Perspektif Islam

4 Juni 2024   14:25 Diperbarui: 4 Juni 2024   14:48 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibadah . Foto: Repro detikcom

Pendapat ibu Menteri Sosial bahwa Panti Jompo tidak direkomendasikan dalam kebijakannya karena tidak sesuai dengan budaya kita harus kita apreasiasi meski juga dikritik.

Pendapat ibu Tri Rismaharini ini sebenarnya juga tercermin dalam agama Islam yang tidak merekomendasikan Panti Jompo bagi orang tua kecuali mereka yang betul betul terlantar dan membutuhkan pertolongan khusus.

Dalam agama Islam semuanya diharuskan memiliki rasa hormat terhadap orang yang lebih tua apalagi kalau mereka  sudah lanjut usia.

Arahan Islam menekankan rasa nilai nilai hormat, dan kebajikan serta menolak metode penghinaan (pelecehan) dan kesombongan di semua tingkatan.

Hasil dari banyak penelitian menunjukkan bahwa para lansia yang memiliki anak-anak dewasa lebih memilih untuk menerima perawatan di rumah anak-anak mereka.

Para Lansia menolak segala bentuk perawatan institusi residensial tertutup  atau panti jompo bagaimanapun baik kondisinya.

Para lansia menginginkan menghabiskan waktunya  hidup dalam lingkungan keluarga yang dimana ia hidup selama ini.

Allah SWT berfirman [Dan Allah menciptakan kamu kemudian mematikan kamu, dan di antara kamu ada beberapa orang yang dikembalikan ke zaman yang paling sengsara, sehingga setelah mengetahui dia tidak mengetahui apa-apa].

 [Allahlah yang menciptakan kamu dari kelemahan, kemudian dijadikan setelah kelemahan menjadi kekuatan, kemudian dijadikan setelah kekuatan menjadi lemah dan uban (tua).

Peringatan Allah itu bisa dianggap  sebagai usia tua  tahapan kehidupan seseorang untuk lebih  berinvestasi ( khusuk) dalam ibadah, melakukan amal shaleh dan ketakwaan kepada Allah.

Disadari bahwa dalam masyarakat yang didominasi oleh moral kekayaan, egoisme, dan kepentingan yang sempit, para lansia sering tidak mendapatkan perawatan yang layak dan tepat.

Ini tidak sesuai dengan hukum Islam. Bagi Islam masyarakat  haruslah  menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan amal dan ada  kepedulian terhadap seluruh kelompok yang lemah dalam masyarakat, termasuk juga lansia.

Bagi Islam dirasa penting untuk tidak mengisolasi lembaga penampungan lansia dari lingkungan sosial, karena perasaan isolasi sosial yang dialami lansia menimbulkan banyak masalah psikologis dan fisik.

Jika perlu ada lembaga penampungan (panti jompo)  haruslah mempertimbangkan semua kebutuhan alami para lansia atas   perasaan kesepian dan terisolasi.

Rasulullah SAW bersabda, “Kepuasan Allah terletak pada kepuasan orang tua, dan kemurkaan-Nya terletak pada ketidakpuasan mereka.”

Hadits-hadits mulia tidak hanya sekedar menjelaskan bentuk-bentuk penghormatan terhadap orang tua dan merawatnya semasa hidup, melainkan menunjukkan tata cara penghormatan setelah kematiannya.

 “kehidupan berlalu dengan cepat, dan tidak akan lama lagi yang muda menjadi tua. Pikirkanlah hari esok dan hari tuamu, dan berbaik hatilah kepada orang tua kamu dan peliharalah mereka, agar kelak anak-anakmu akan memperlakukanmu dengan baik dan menjaga hak-hakmu untukmu juga.”

Dalam  hadis Nabi SAW bersabda: “Kematian adalah tahap pertama di akhirat dan tahap terakhir di dunia. Maka berbahagialah  orang yang pandai berbagi  pada akhirnya.”

 “Barangsiapa yang berbuat baik selama sisa hidupnya, maka ia tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas dosa-dosanya yang telah lalu, dan siapa pun yang berbuat keburukan selama sisa hidupnya, maka ia akan dimintai pertanggung jawaban nanti. ” untuk yang pertama dan terakhir.”

Jadi berdasarkan hadis ini, orang lanjut usia hendaknya memanfaatkan hidupnya sebaik-baiknya untuk  beramal shaleh, beribadah dan menuntut ilmu, bersama ulama serta betserah diri kepada  Allah Yang Maha Esa.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun