Palestina "tidak akan pernah memaafkan orang Israel,"ujarnya.
Dia juga menilai Â
"Membangkitkan kemarahan orang-orang Palestina  meningkatkan bahaya bagi tentara Israel. kemudian hari."
 Pada tanggal 1 Desember, gencatan senjata sementara antara faksi perlawanan Palestina dan Israel berakhir.
 Tentara Israel segera menyerang lebih dari 400 sasaran di seluruh Gaza dalam satu hari,  mengakibatkan hampir 700 warga Palestina tewas.
 Jerman juga mengkritik rencana Israel untuk mengeksekusi tahanan Palestina dan melemahkan sistem peradilan.
Meski banyaknya kritik, nampaknya PM Israel Benyamin Netanyahu tidak peduli dan tetap akan melanjutkan penghancuran. Netanyahu akan terus memburu Hamas sebagai balasan atas serangan tanggal 07 Oktober lalu.
Hamas menamai serangan itu sebagai Operasi Banjir Al-Aqsa (Operation Al-Aqsa Flood).Â
Ini adalah konflik langsung pertama ke wilayah Israel sejak Perang Arab-Israel tahun 1948
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H