Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Brexit Inggris Untung atau Buntung, Pendapat Rishi Sunak?

31 Januari 2023   20:28 Diperbarui: 1 Februari 2023   00:02 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspresi Warga Inggris pro Brexit usai hasil referendum Brexit ( REUTERS/Toby Melville)

Inggris terpaksa menyelesaikan persyaratan kepergiannya seperti apa dengan Uni Eropa di masa depan. Sebagian besar pemilih di Inggris dan Wales mendukung Brexit, khususnya di daerah pedesaan dan kota-kota kecil. 

Kaum muda sangat menentang pergi, sementara pemilih yang lebih tua mendukungnya.

Eropa adalah pasar ekspor terpenting Inggris dan sumber investasi asing terbesarnya, sementara keanggotaan di blok tersebut telah membantu London memperkuat posisinya sebagai pusat keuangan global.

 Daftar perusahaan yang berpikir untuk hengkang termasuk Airbus , yang mempekerjakan 14.000 orang dan mendukung lebih dari 100.000 pekerjaan lainnya.

Pemerintah ingatkan bahwa dalam 15 tahun, perekonomian negara akan menjadi 4 persen hingga 9 persen lebih kecil jika Inggris meninggalkan Uni Eropa.


Nyonya Theresia May  mengatakan  bahwa Brexit akan berarti berakhirnya kebebasan bergerak hak orang-orang dari tempat lain di Eropa untuk tinggal dan bekerja di Inggris. 

Kelas pekerja yang melihat imigrasi sebagai ancaman terhadap pekerjaan mereka melihatnya sebagai sebuah kemenangan. 

Tetapi  pemuda Inggris yang berharap untuk belajar atau bekerja di luar negeri menjadi terganggu.

Berdasarkan Pasal 50 Perjanjian Lisbon Uni Eropa, menjadikan 29 Maret 2019 sebagai tanggal perceraian resmi ( Brexit)

Uni Eropa minta menunda tanggal kembali ke 12 April Inggris memikirkan lagi, namun  tidak menghasilkan kesepakatan.

Para pemimpin Eropa mendesak penundaan, para pemimpin Eropa setuju untuk memperpanjang batas waktu tiga bulan, hingga 31 Oktober 2020 agar Inggris mempertimbangkan pilihannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun