Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nyeleneh, Sewa Pacar Palsu di Imlek, Kalau Pengantin Baru Berat di Angpao

23 Januari 2023   06:58 Diperbarui: 23 Januari 2023   09:43 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengantin baru akan memberikan uang keberuntungan kepada orang tua, orang dewasa lajang dan anak-anak kerabat dan teman. Foto: Getty Images

Ini nasib lajang di Singapura yang merayakan Imlek. Menyewa pacar palsu  untuk berpose sebagai kekasih dibawa pulang ke pesta  bersama keluarga besar. 

Konon anak muda lajang di Singapura selalu takut di Malam Tahun Baru imlek karena kerabat mereka selalu  bertanya tentang kekasih dan kapan pernikahan mereka. 

Agar tidak malu, menghindari pertanyaan  beberapa lajang mencari layanan persewaan pacar "palsu" menemani  ke pertemuan pesta keluarga.

Layanan semacam itu dengan cepat menjadi populer di Singapura, meroket sewanya setiap kali Tahun Baru Imlek. 

Biaya terendah menyewa kekasih adalah S$100 (Rp 1.3 juta) selama 2 jam. Bertambah kalau waktunya panjang.  Pacar bohongan itu biasanya berusia antara 18 dan 30 tahun.  Dichson Chung, salah satu pendiri situs persewaan love Elitely mengatakan  

Lucunya ada klien yang ingin berkencan dengan gadis yang sama berulang kali setiap tahun . "Jika hubungan mereka harmonis, berharap mereka dapat mengembangkan hubungan pribadi lebih lanjut, " tambah Chung.

 Layanan ini muncul sebelumnya di  Jepang, kini populer di Singapura.
Tugasnya  hanya menyapa kerabat, ramah tamah, tersenyum dan makan  bersama.

Jadi pertanyaan bagaimana dengan lajang perempuan. Apa ada juga kebiasaan begitu. Tidak ada beritanya, pada hal perempuan lajang juga memiliki masalah sama.
Bagusnya mereka dapat pacar bohong  atau orang yang seide bersama melakukannya.

Jika lajang Singapura punya masalah pacar, lain lagi bagi pengantin baru (baru menikah)  Singapura.

Mereka cukup jengkel memberikan uang keberuntungan ,jika dihitung cukup banyak kepada kerabat saat Tahun Baru Imlek. Banyak memberi membuat bokek  karena biaya jadi cukup besar. Tapi orang tua terus saja mendesak melanjutkan tradisi ini. 

Memberikan uang keberuntungan kepada orang tua, para dewasa lajang dan anak-anak kerabat dan teman adalah keberuntungan nanti.

Pengantin baru yang pelit diomeli mertuanya. Mereka  diyakinkan memberi angpao mendapat berkah  jangan pelit. Jadi serba salah. 

Pengantin baru akan memberikan uang keberuntungan kepada orang tua, orang dewasa lajang dan anak-anak kerabat dan teman. Foto: Getty Images
Pengantin baru akan memberikan uang keberuntungan kepada orang tua, orang dewasa lajang dan anak-anak kerabat dan teman. Foto: Getty Images
Menurut salah satu situs web, jumlah uang keberuntungan yang disarankan dapat dengan mudah mencapai S$1.000 atau sekitar Rp 13 juta.

Sedangkan sebelumnya pasangan baru   harus menanggung biaya besar  seperti resepsi pernikahan dan renovasi rumah.

“Ini melelahkan. Kami merasakan tekanan finansial karena begitu banyak pengeluaran sekaligus ,” jelas Lim Kai Xing, 26 tahun, yang baru saja menikah pada Desember 2022.

Tidak bisa dihindari, memberikan bingkisan kepada kerabat dan sepupu yang masih lajang karena  tradisi lama. 

Di Singapura lebih dari 75% penduduk keturunan Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek.

Loh - 36 tahun lajang  tidak ambil peduli akan menikah dan  terus menerima "amplop merah" dari orang tua dan kerabat . Dia malahan merasa nyaman  meski kerabatnya selalu bertanya kepadanya tentang kencan dan pernikahan setiap kali mereka memberinya amplop merah keberuntungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun