Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Blok Sampah Terapung Disungai Membantu Hewan Laut Tidak Tercemar Plastik

2 Januari 2023   15:55 Diperbarui: 2 Januari 2023   16:38 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sungai KBB Shangrila Karet pada Jumat 31/01/2020 bersih tak ada sampah | Foto: cynthia lova.kompas.com

Hari Laut Sedunia tanggal 08 Juni 2022 sudah lewat. Namun perhatian kita terhadap laut tidak boleh hilang 

Setiap tahun, 18 miliar pound (sekitar 8 juta ton) plastik dibuang ke laut. Sebuah angka yang besar tentunya mengancam populasi hewan laut terutama ikan dan kura kura. 

Bagaimana kita mencegah sampah plastik  sekali pakai yang terus dibuang ke laut menjadi hal yang sangat sulit dilakukan, tapi bisa.

Para pakar menyebutkan plastik itu akan tetap berada di laut selama 450 tahun.

Binatang laut yang mati akibat plastik  yang menjebak ikan dan hewan laut selalu terjadi. 

Lihat cerita, tentang seekor penyu tempayan terjebak dalam jaring ikan plastik tua di Laut Mediterania Spanyol. Kura-kura ini dapat menjulurkan lehernya ke permukaan untuk bernafas, tetapi jika tidak ditolong ia mati.

Turis di pantai  meninggalkan banyak sampah. Kuda laut menangkap gulma yang mengambang ternyata plastik dan  berenang di arus. Seekor kuda laut memakan ampas plastik di perairan tercemar di pulau Sumbawa, Indonesia.

Banyak plastik tidak terurai, botol-botol dan sebagainya dilaut. 

 Blok sampah di Sungai membantu membersihkannya Sungai dan laut dari plastik: Foto Zhihu.com
 Blok sampah di Sungai membantu membersihkannya Sungai dan laut dari plastik: Foto Zhihu.com
Sekitar 1 juta botol minuman plastik terjual setiap "menit" di dunia dan banyak hanyut kelaut yang dianggap sebagai pembuangan.

Menurut laporan, sejauh ini sekitar 700 spesies organisme laut telah memakan atau terperangkap oleh plastik.

Jika dibiarkan, pada tahun 2050, hampir setiap spesies burung laut di planet ini akan memakan plastik.

Sekarang pasar terbesar untuk produk plastik adalah bahan kemasan. Sampah kemasan menyumbang sekitar setengah dari sampah plastik yang dihasilkan secara global saat ini, dan sebagian besar plastik tidak didaur ulang.

Pada tahun 2015, lebih dari 6,9 miliar ton sampah plastik diproduksi secara global. Hanya 9% dari plastik ini yang didaur ulang, 12% dibakar, dan 79% sisanya berakhir di Tempat Pembuangan sampah atau di sekitar kita.

Plastik diproduksi pada akhir abad ke-19, dan  produksinya meledak pada tahun 1950-an.

Setelah Perang Dunia II, plastik mulai banyak digunakan di berbagai bidang.Saat ini, plastik ada di mana-mana mulai dari mobil, peralatan medis, hingga kemasan makanan.

Umur plastik bervariasi, tetapi sekali dibuang, mereka kebanyakan tidak terurai selama ratusan tahun.

Sejak ditemukannya plastik, manusia telah menghasilkan total 9,2 miliar ton plastik, yang setara dengan berat total 25.000 Gedung Empire State.

Menurut peneliti ilmiah di Australia dan Amerika Serikat , lebih dari 200 kilogram plastik dibuang ke lautan setiap' detik ' di dunia. Setiap tahun, manusia meninggalkan hingga 8 juta ton sampah plastik di lautan.

Alat interceptor DKI untuk memusnahkan sampah terutama plastik sungai di Cengkareng: Foto detik. com
Alat interceptor DKI untuk memusnahkan sampah terutama plastik sungai di Cengkareng: Foto detik. com
Pada bulan Februari tahun ini, seekor paus besar ditemukan terdampar di lepas pantai barat Norwegia.

Paus yang  sudah tidak bisa diselamatkan dan hanya bisa di eutanasia. Namun, ketika manusia mengupas perut paus tersebut, mereka menemukan bahwa perut paus tersebut berisi 30 kantong plastik.

 Sungai KBB Shangrila Karet pada Jumat 31/01/2020 bersih tak ada sampah | Foto: cynthia lova.kompas.com
 Sungai KBB Shangrila Karet pada Jumat 31/01/2020 bersih tak ada sampah | Foto: cynthia lova.kompas.com
Ada juga tali panjang hingga 9 meter, pot bunga dan bahkan lembaran plastik lebih dari 30 meter persegi.

Kantong plastik di perut ikan paus bahkan bisa menutupi seluruh dek kapal.

Makhluk besar seperti paus, yang hidup di atas plankton, sering menelan produk plastik secara tidak sengaja, juga lumba-lumba  dan penyu dengan penglihatan yang buruk.
Para peneliti sampai pada kesimpulan bahwa "hampir semua spesies laut memiliki plastik di tubuhnya.

Plastik dari sungai terus kelaut, jadi perlu dipikirkan pengelolaan sungai.
Pengelolaan ekologi aliran sungai sangat penting.
Perlu diingat   bahwa pekerjaan restorasi tidak harus selalu dimulai dari ruas sungai yang rusak, tapi dapat dimulai dari ruas sungai yang masih baik dan sudah ada.

Rak atau blok sampah terapung salah satu solusi   sebagai garis pertahanan pertama untuk memcegah limbah  plastik kelaut.

Jenis-jenis rak atau blok  sampah yang digunakan dalam rekayasa yang saat ini digunakan antara lain rakit bambu, pelampung logam, pelampung plastik, pelampung baja, pelampung semen jaring baja, dan sebagainya. 

Pelampung baja juga dapat dibagi menjadi pelampung tunggal dan pelampung ganda. Jenis tegangan meliputi tegangan tali kawat dan tegangan rantai jangkar.

Blok sampah terapung mengadopsi model Botai FT200 * 1000, bahan: polietilen LLDPE impor, berlubang di tengah, dan efek pemasangannya bagus.

Pengelolaan sungai secara ekologis juga untuk melindungi dan meningkatkan kekayaan alam sungai. Kita harus memulai dari sini. Setiap sungai kecil di blok sampah dan secara berkala dibersihkan agar tidak sampai kelaut. 

Pemerintah atau pemda dapat memulainya agar kehidupan  dan pencemaran sampah plastik ke laut dapat berkurang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun