Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Mobil Terbang Mendekati Kenyataan

29 Desember 2022   23:49 Diperbarui: 29 Desember 2022   23:56 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Model mobil terbang perusahaan China XPeng dalam uji terbang. Foto: Bloomberg

Mobil Terbang Telah Mendekati Kenyataan. Film atau cerita fiksi bisa saja jadi inspirasi mobil terbang. 

Mobil listrik  trent, kini mobil terbang menyusul. Entah apa nanti namanya di Indonesia ketika beroperasi. Mungkin  mobter atau nama lain atau mobil udara atau mobdar.

Mengurangi kemacetan jalan raya dan hidup makin indah. 

Perusahaan rintisan  NFT, yang berbasis di Mountain View di Amerika Serikat,telah  mencoba mengujutkannya.

“Kami  memiliki konsep  yang akan memungkinkan kami memproduksi T mobil terbang, versi berbiaya rendah,” jelas co-founder Guy Kaplinsky.
Apalagi dihitung hitung harganya terjangkau.

Harganya sekitar 50.000 dolar atau 750  juta lebih.
Dengan harga segitu, Guy Kaplinsky menjanjikan, mobilnya tidak hanya mampu melaju (100 km), tapi juga lepas landas dan mendarat vertikal, serta terbang (500 km) dengan autopilot.

Pada tahun 2017, dia mentargetkan tahun 2020 untuk dimulainya penerbangan demonstrasi di Los Angeles. Janjinya  tahun 2023 untuk peluncuran penerbangan komersial tapi kini belum tampak. 

Mobil terbang dengan baterai tentu lebih irit akan menjadi persaingan pesawat atau kereta cepat. 

Jelasnya kemudahan untuk
bantuan medis, transportasi militer, atau menjangkau daerah terpencil.
Tapi China mulai menggebrak kedepan. Perusahaan rintisan kendaraan listrik China bertaruh besar dalam perlombaan di pasar sebesar  $1 triliun.

Mereka tampak menguji dua tempat duduk dengan sayap camar naik dan melayang sekitar 30 meter di atas tanah, sebelum mendarat dengan lembut.

Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan China Xpeng Aeroht telah mengadakan dua penerbangan publik pertama dari "mobil terbang" ini.

 Uji terbang 90 detik di dekat pulau Palm Jumeirah di Dubai pada bulan Oktober 2022 lalu setelah   sebelumnya di Guangzhou, China.

“Kami pikir inilah saat yang tepat untuk terlibat,” kata Brian Gu, presiden Xpeng, di sela-sela acara GITEX di Dubai.

“Terobosan teknisnya adalah mulai dari pengurangan bobot hingga penghindaran rintangan," 

Perusahaan Aeroht, didirikan pada 2013 oleh Zhao Deli yang berusia 45 tahun.

Pemain lain di sektor ini seperti Lilium NV, Joby Aviation, dan Archer Aviation telah memukau investor dengan portofolio multi-miliar dolar.

Zhang Junyi, seorang mitra di perusahaan konsultan Oliver Wyman, mengatakan investor ingin menemukan "Tesla dari industri mobil terbang", tetapi butuh waktu 10 hingga 15 tahun agar pasar berkembang. 

Model mobil terbang perusahaan China XPeng dalam uji terbang. Foto: Bloomberg
Model mobil terbang perusahaan China XPeng dalam uji terbang. Foto: Bloomberg
China bisa memiliki kemampuan untuk merebut pangsa pasar  mobil terbang yang telah didemonstrasikan di Guangzhou.

 Mobil Perusahaan China  pesawat kecil beroda, yang merupakan pendekatan beberapa perusahaan saat ini. 

Model ini juga dirancang untuk berjalan di jalan raya dan akan menggunakan mode penerbangan saat terjadi kemacetan atau keperluan.

Pendiri Zhao mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa mobil udaranya  memiliki empat motor listrik dan delapan baling-baling - akan diproduksi massal pada tahun 2025.

Perusahaan China termasuk Aeroht, Ehang Holdings, dan TCab Tech telah berpartisipasi dalam perlombaan. 

Presiden Xi Jinping bisa mengungguli dan menggantikan teknologi Amerika di berbagai bidang mulai dari semikonduktor hingga teknologi iklim untuk memacu pendanaan dan dukungan kebijakan.

“Perusahaan AS berada di garis depan  tapi mitra China masuk dan mengambil alih pasar,” kata Warren Zhou, seorang investor di Decent Capital.


Mobil terbang mendekati kenyataan  dalam waktu yang tidak lama. Kita akan melihat revolusi yang terjadi dalam aturan transportasi serta lalu lintas.

Tapi menurut pikiran kita yang awam ini salah satu masalah adalah kebisingan. Lalu bagaimana dengan aturan kepadatan angkasa kalau ada ada 500 mobil udara saling berjalan diangkasa. Seperti apa pengaturannya. Autopilot apakah cukup. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun