Mobil Terbang Telah Mendekati Kenyataan. Film atau cerita fiksi bisa saja jadi inspirasi mobil terbang.
Mobil listrik trent, kini mobil terbang menyusul. Entah apa nanti namanya di Indonesia ketika beroperasi. Mungkin mobter atau nama lain atau mobil udara atau mobdar.
Mengurangi kemacetan jalan raya dan hidup makin indah.
Perusahaan rintisan NFT, yang berbasis di Mountain View di Amerika Serikat,telah mencoba mengujutkannya.
“Kami memiliki konsep yang akan memungkinkan kami memproduksi T mobil terbang, versi berbiaya rendah,” jelas co-founder Guy Kaplinsky.
Apalagi dihitung hitung harganya terjangkau.
Harganya sekitar 50.000 dolar atau 750 juta lebih.
Dengan harga segitu, Guy Kaplinsky menjanjikan, mobilnya tidak hanya mampu melaju (100 km), tapi juga lepas landas dan mendarat vertikal, serta terbang (500 km) dengan autopilot.
Pada tahun 2017, dia mentargetkan tahun 2020 untuk dimulainya penerbangan demonstrasi di Los Angeles. Janjinya tahun 2023 untuk peluncuran penerbangan komersial tapi kini belum tampak.
Mobil terbang dengan baterai tentu lebih irit akan menjadi persaingan pesawat atau kereta cepat.
Jelasnya kemudahan untuk
bantuan medis, transportasi militer, atau menjangkau daerah terpencil.
Tapi China mulai menggebrak kedepan. Perusahaan rintisan kendaraan listrik China bertaruh besar dalam perlombaan di pasar sebesar $1 triliun.
Mereka tampak menguji dua tempat duduk dengan sayap camar naik dan melayang sekitar 30 meter di atas tanah, sebelum mendarat dengan lembut.
Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan China Xpeng Aeroht telah mengadakan dua penerbangan publik pertama dari "mobil terbang" ini.