AFF 2022: Stadion Besar Singapura Rumput Sintetis, Berbahaya?

Singapura memakai rumput buatan di Stadionnya, yaitu stadium besar Singapura. Rumput buatan memang kelihatan keren dan mudah (murah ?) jika digunakan.

Tapi untuk stadion sepak bola rumput buatan bagi pesepakbola belum populer.

Vietnam yang akan bermain tandang ke Singapura pada babak penyisihan grup Piala AFF 2022 mengeluhkan  hal tersebut  

Baca juga: Hadiah Uang dan Pemain Andalan Piala AFF 2022

Vietnam akan bertanding di Singapura pada tanggal 30 Desember 2022. Pertandingan tersebut akan dilakukan  di lapangan rumput sintetis Jalan Besar yang memiliki rumput sintetis. 

Singapura sebenarnya memiliki stadion nasional dengan permukaan rumput alami berkapasitas 55.000 tempat duduk.

Tapi dikabarkan tidak bisa dipakai, karena sudah terlanjur disewakan untuk menggelar acara musik.

Jadi dua laga penyisihan grup Piala AFF 2022 dipindahkan ke Jalan Besar oleh Singapura.

Baca juga: Hati-Hati Vietnam atau Malaysia Juga Favorit Juara AFF 2022

Stadion Besar Singapura dikeluhkan Myanmar setelah bertanding rumput sintetis bisa  cedera pemain: Foto sumber Cilacapupdate.

Baca juga: Setelah Qatar'22, Piala AFF 2022 Istimewa Tahun ini.

Setelah bertanding sabtu,  24/12 melawan Singapura Pelatih Antoine Hey dari Myanmar, mengeluhkan bermain di rumput buatan tersebut. 

"Sangat berbahaya bagi pemain, mudah menimbulkan cedera," ujar pelatih Myanmar.

Namun tim tidak bisa berbuat apa apa, karena sudah ditentukan.

Beda rumput sintetis dan rumput asli adalah rumput  sintetis membutuhkan perawatan yang jauh lebih sedikit dan memiliki ketahanan lebih tinggi.

Untuk sepak bola   rumput asli lebih baik,  perbedaannya menurut pemain cukup besar. Bola memantul sangat berbeda dan tidak bisa berduel "dengan benar" apalagi kalau tidak biasa.

Perwakilan Federasi Sepak Bola   Asia Tenggara mengusulkan tidak menggunakan rumput sintetis di Piala AFF 2022. 

Namun Federasi Sepakbola Singapura tetap mengambil keputusan seperti itu  dan pihak AFF hanya memberikan rekomendasi.

Tampaknya tidak bisa atau terlambat untuk melarang negara tuan rumah menggunakan rumput sintetis untuk pertandingan.

Tidak diketahui mengapa Singapura tetap menggunakannya, bisa saja tim mereka sudah terbiasa dan tim tamu akan kesulitan, jadi poin untuk Singapura. Ini cuma asumsi saja.

Rumput sintetis menarik bagi mereka yang tinggal di apartemen. Bisa memiliki satu teras atau balkon di apartemen  menjadikan oasis kecil tampak indah.

Rumput buatan cara untuk meningkatkan tampilan area luar ruangan secara signifikan.

Rumput tiruan atau sintetis sama hijaunya dengan rumput asli bahkan lebih hijau dan  nyata pada pandangan pertama.

 Serat plastiknya diproses secara rumit, berjalan tanpa alas kaki di atas rumput juga sangat menyenangkan.

 Mudah dirawat tidak perlu disiram atau  pupuk tidak perlu dipangkas.

Warna hijaunya tahan cuaca dan  sepanjang tahun. Kalau dilapangan sepak bola, keluhan pelatih Myanmar yang sudah mencoba  dan Vietnam akan bertanding perlu juga diperhatikan.