Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

AFF 2022: Stadion Besar Singapura Rumput Sintetis, Berbahaya?

25 Desember 2022   15:04 Diperbarui: 25 Desember 2022   15:09 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vietnam keluhkan rumput sintetis Jalan Besar Singapura nantinya bertanding Myanmar nyatakan bisa buat pemain cedera : Foto via Xaluannews.

Namun tim tidak bisa berbuat apa apa, karena sudah ditentukan.

Beda rumput sintetis dan rumput asli adalah rumput  sintetis membutuhkan perawatan yang jauh lebih sedikit dan memiliki ketahanan lebih tinggi.

Untuk sepak bola   rumput asli lebih baik,  perbedaannya menurut pemain cukup besar. Bola memantul sangat berbeda dan tidak bisa berduel "dengan benar" apalagi kalau tidak biasa.

Perwakilan Federasi Sepak Bola   Asia Tenggara mengusulkan tidak menggunakan rumput sintetis di Piala AFF 2022. 

Namun Federasi Sepakbola Singapura tetap mengambil keputusan seperti itu  dan pihak AFF hanya memberikan rekomendasi.

Tampaknya tidak bisa atau terlambat untuk melarang negara tuan rumah menggunakan rumput sintetis untuk pertandingan.

Tidak diketahui mengapa Singapura tetap menggunakannya, bisa saja tim mereka sudah terbiasa dan tim tamu akan kesulitan, jadi poin untuk Singapura. Ini cuma asumsi saja.

Rumput sintetis menarik bagi mereka yang tinggal di apartemen. Bisa memiliki satu teras atau balkon di apartemen  menjadikan oasis kecil tampak indah.

Rumput buatan cara untuk meningkatkan tampilan area luar ruangan secara signifikan.

Rumput tiruan atau sintetis sama hijaunya dengan rumput asli bahkan lebih hijau dan  nyata pada pandangan pertama.

 Serat plastiknya diproses secara rumit, berjalan tanpa alas kaki di atas rumput juga sangat menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun