Kalau terjadi gempa dengan goncangan, jangan panik . Pertama tama amankan keselamatan diri sendiri terlebih dahulu.
 
Lindungi kepala dan bersembunyi di bawah meja yang kokoh. Jangan terburu-buru keluar, Bagi yang sempat keluar  buka pintu lebar lebar  untuk mengamankan rute pelarian
Jika berada di fasilitas dengan banyak orang ikuti instruksi staf dan karyawan tanpa panik.
Jangan masuk lift untuk turun, tapi
ketika berada di dalam lift, berhentilah di lantai terdekat dan segera keluar.
Jauhi gedung, perhatikan dinding yang jatuh, papan nama, kaca jendela yang pecah dan sebagainya.
Di dekat gunung atau tebing, hati-hati terhadap batu yang berjatuhan dan tanah longsor.
Saat naik kereta atau kendaraan,
pegang tali dengan kuat.
Jika sedang mengendarai  mobil  jangan buru-buru memutar setir atau mengerem secara tiba-tiba, tetapi pelan-pelan saja untuk berhenti. Nyalakan lampu hazard untuk memperingatkan kendaraan lain  dan berhenti di sisi kiri jalan.
Ketika gempa bumi melanda kota besar. Di tempat-tempat ramai seperti di sekitar stasiun kereta api, orang lebih mudah jatuh secara berkelompok
 Jakarta memang jauh dari Cianjur, tapi siapa tahu karena gerakannya yang kuat kepala BMKG Dwikorita Karnawati yang kebetulan ada di gedung DPR  segera
bersembunyi di bawah meja ketika gempa terjadi.Â
Salah satu anggota DPR di rapat dengar pendapat (RDP) Â tertawa cengengesan.
Sebagai orang yang tahu cara menyelamatkan diri, kepala BMKG memberi petunjuk.
"Mohon maaf, kalau ada gempa sembunyi di bawah meja," kata Dwikorita.
Agaknya teory penyelamatan diri seperti yang dilakukan di Jepang itu belum dihayati sepenuhnya oleh masyarakat.
Sampai sampai Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad  sang anggota Roberth Rouw introspeksi diri yang mentertawakan dipertimbangkan perlu atau tidaknya Roberth dijatuhi sanksi.