Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anwar Ibrahim Menunggu Kursi PM Malaysia

22 November 2022   09:41 Diperbarui: 22 November 2022   09:43 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Datuk Seri Anwar Ibrahim. -filepic via start. com.my

Tapi dia kurang memiliki banyak daya tarik di antara mayoritas orang Melayu. Koalisi multietnisnya adalah yang paling populer di kalangan pemilih dengan 26 persen sampai 31 persen. Barisan Nasional Ismail berada di urutan kedua dengan 24%.

Anwar mengatakan dia tidak akan bekerja dengan koalisi Ismail atau Muhyiddin .

Ada  "perbedaan mendasar" diantara keduanya. Meski jajak pendapat mengatakan aliansi diperlukan untuk membentuk pemerintahan berikutnya  belum diketahui kemana koalisi terjadi. 

"Segala bentuk koalisi akan menjadi kemunduran besar karena Anda memiliki koalisi dengan rasis atau fanatik Muslim," kata Anwar menyatakan keenganannya.

 Dia juga mengesampingkan berkolaborasi dengan Mahathir, yang menjadi teman dan musuhnya sejak lama kalau ada 

 Koalisi Muhyiddin  mengutamakan kepentingan etnis Melayu dan  partai Islam yang  lebih condong ke hukum Syariah.

Sebelumnya Anwar Ibrahim  merupakan wakil Mahathir dalam masa jabatan pertamanya.

Ia nyaris menjadi perdana menteri setelah oposisi mengalahkan Barisan dalam pemilu 2018 untuk pertama kalinya dalam sejarah Malaysia. 

Partainya bersekutu dengan Mahathir di tengah kemarahan yang meluas terhadap pemerintah atas skandal korupsi 1MDB bernilai miliaran dolar.

Mahathir menjadi perdana menteri dan berjanji akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar dalam dua tahun. Istri Anwar mengambil alih sebagai Wakil Perdana Menteri, tetapi koalisi tersebut runtuh dalam waktu 22 bulan karena pertikaian transisi.

Anwar dipenjara selama pemilu 2018 atas tuduhan sodomi yang diduga bermotivasi politik dan kemudian diampuni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun