Jangan menganggap remeh sastra, Nobel saja setiap tahun "mengganjarnya"dengan hadiah yang setara dengan ilmu lainnya.
Lebih besar lagi kalau pemenangnya hanya satu dan tak perlu berbagj dengan pemenang lain.
Penulis Prancis Annie Ernaux, 82, telah memenangkan Hadiah Nobel Sastra 2022.
Ernaux telah memenangkan penghargaan untuk "keberanian dan kecerdasan dalam menggambarkan kumpulan kisah pribadi yang terbatas" bagi kita mungkin kurang menarik dari fiksi.
Pada Kamis sore, dia muncul dari rumahnya di pinggiran kota Paris untuk memberikan wawancara kepada wartawan. Dia mengatakan dia mendengar penghargaan Nobel melalui radio.Nobel tidak berhasil menghubunginya sampai dia tahu sendiri. Tentu saja sebuah kejutan baginya.
“Saya sangat senang – tersanjung,” tambahnya di tengah wawancara
Annie Ernaux lahir 01 September 1940 adalah seorang penulis dan profesor sastra Prancis.
Berasal dari latar belakang kelas pekerja, belajar di Rouen dan Bordeaux, mengajar di sekolah menengah dan kemudian, selama 23 tahun, bekerja untuk universitas pembelajaran jarak jauh Prancis, cned.
Tahun 1974 sebuah novel otobiografi, tentang pengalaman pribadinya melakukan aborsi ilegal di Australia. Setelah itu Prancis. Pada tahun 1984.
Ia juga memenangkan Hadiah Renaudot untuk karya otobiografinya yang lain Man's Place sebuah otobiografi yang berfokus pada hubungan dengan ayah dan ibunya.
Di awal karirnya, dia meninggalkan (berhenti) menulis cerita fiksi untuk fokus pada kisah otobiografi.
Ia banyak menulis buku, diantaranya
A Woman's Story, A Man's Place, dan Simple Passion dinobatkan sebagai Buku Terkemuka oleh New York Times.
Memoar sejarahnya tahun 2008 Les Années (The Years) diterima dengan baik oleh para kritikus Prancis, yang dianggap oleh banyak orang sebagai puncak bakatnya.
Tulisan-tulisannya kemudian merinci pengalaman kanker ibunya, serta peristiwa yang lebih bahagia, seperti kisah hubungan cintanya yang penuh gairah.
Ernaux pertama kali mencoba menulis di perguruan tinggi, tetapi penerbit menolak bukunya .
Dia berhenti menulis sampai dia berusia 30 tahun dan mulai lagi menulis secara diam-diam karena suaminya mengejek menulis.
“Saya berpura-pura sedang menulis tesis doktoral,” kata Ernaux. Setelah buku itu diterbitkan.
Suaminya bereaksi buruk. Tidak lama setelah itu, dia menulis tentang pernikahannya yang tidak bahagia.
Ernaux adalah wanita Prancis pertama yang memenangkan Hadiah Nobel dalam Sastra dan wanita ke-17 dari 119 pemenang Hadiah Nobel.
Jadi sastra sudah lama mendapat tempat, meski saat ini telah dikalahkan oleh banyak cerita di media sosial dan beberapa diantaranya dibaca secara gratis.
Penulis mungkin kehilangan minat berkarya, tapi sastra tetap hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H