Pada hari Sabtu 27 Oktober 1928 di Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng) dan kedua di KJB (Gedung Katholieke Jongenlingen Bond) secara marathon.Â
Ketua pertemuan, Sugondo Djojopuspito  berharap dalam sambutannya kongres ini dapat memperkuat semangat pemuda.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan penjelasan dari Muhammad Yamin tentang hubungan dan makna persatuan dengan anak muda dan bahasa Indonesia dari bahasa Melayu.Â
Muhammad Yamin berpidato bahwa ada lima faktor yang dapat memperkuat semangat persatuan di Indonesia, yaitu bahasa, sejarah, hukum adat, kemauan, dan pendidikan.Â
M.Yamin dengan suara jelas dan lantang menyuarakan perlunya bahasa persatuan yang dipilih. M.Yamin menjelaskan tentang bahasa Melayu yang kemudian dijadikan bahasa Indonesia.Â
Selanjutnya diadakan pertemuan kedua  membahas masalah pendidikan.Â
Rapat penutup dilaksanakan di Jalan Kramat Raya No.106 yaitu sebuah Gedung Klub Indonesia.
Panitia Kongres Pemuda terdiri dari:
Ketuanya Soegondo Djojopoespito (PPPI) dengan Wakil Ketua : RM Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Yamin (Jong Sumateranen Bond) dan
Bendahara Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Dibantu oleh
Asisten I Djohan Mohammad Tjai (Liga Muda Islam) Asisten II: R. Katja Soengkana (Pemuda Indonesia) Asisten III: Senduk (Sulawesi Muda) Asisten IV: J. Leimena ( Jong Ambon)
Asisten V: Rochjani Su'ud (Pemuda Kaum Betawi)
Pesertanya adalah Abdul Rachman Abdul Muthalib Sangadji, Purnama Wulan, Abu Hanifah  Sukamso, Suharto, Adnan Kapau Gani, Ramelan, Saerun (Keng Po) ,Anta Permana, Sahardjo, Amir , Anwari  Sarbinik, Sarmidi Mangunsarkoro , Assaat , Sartono  Arnold Manohutu , Bahder Djohan
,Dalik, Setiawan, Darsa  M.Kartosoewirjo, Sigit (Klub Studi Indonesia)  Sajikan Pantupe, Djuanda, Shahpuddin Latif, Siti Sundari , Sjahrial (Penasihat Urusan Pribumi), Sujono Dj Pusponegoro, Halim, M. Djoko Marsid, Emma Puradiredja, Hamami sukcamto, Sukmono,Yusupadi,Jo Tumbuha Sukowati (Dewan Rakyat),Jos Masdani, Kadir, Sumarto Golo Karto, Sumanang , Sunario ,  Kasman Singodimedjo,Koentjoro Poerbopranoto, Soewadji Prawirohardjo, Surjadi Marakusuma, Soewirjo, Suworo,  Mohammad Ali Hanafiah, Masmun Rasid Suhara, Mohammad Nazifi , Mohammad Rumi, Sulaeman, Sujono (Dewan Rakyat), Mohammad Tabrani  Suwarni,Tjahija Muhidin (Pasundan), Mohammad Tamzili Van der Plaas (Pemerintah Belanda), Wilopo, Muwardi, Mukarno, Nona Tumble, Wage Rudolf Soepratman.