Apakah ini pembalasan Rusia, setelah meledaknya jembatan terpanjang Rusia atau Eropa yaitu jembatan Krimea, balasan Rusia teejadi ledakan beruntun terjadi di Ukraina.
Sekurang kurangnya ada lima ledakan besar terdengar di pusat ibukota Ukraina, Kyiv pagi hari tanggal 10 Oktober.
Walikota ibukota Kyiv Vitalii Klitshchko mengatakan ada korban, namun belum diungkapkan.
Adapun tempat yang diserang,
monumen sejarawan Mykhailo dekat kantor Presiden Ukraina.
Serangan juga tempat kantor utama Dinas Keamanan Ukraina dan beberapa tempat yang menunjukkan awan asap membubung dan beberapa kendaraan sipil telah hancur.
"Kereta metro berhenti beroperasi sekarang menjadi tempat penampungan"
Zelensky menuduh Rusia "berusaha melenyapkan" Ukraina. Konfirmasi terakhir Sergei Sulenny, mantan Presiden Boll Foundation di Kyiv, mengatakan gedung tempat kantor visa Kedutaan Besar Jerman juga dihantam rudal.
Namun, kementerian mengatakan fasilitas itu tidak aktif sejak "operasi militer" Rusia dimulai.
Ledakan juga dilaporkan di Lviv, Ternopil, Zhytomyr, Dnipro, Kremenchuk, Zaporizhzhia dan Kharkiv, Al Jazeera melaporkan.
pada pagi hari tanggal 10 Oktober. Walikota Kyiv Vitalii Klitchko mengatakan telah terjadi ledakan di distrik Shevchenkiv - area luas di pusat Kyiv yang mencakup kota tua bersejarah serta beberapa kantor pemerintah.
Dia mengatakan banyak infrastruktur vital kota juga rusak.
Berbicara kepada kantor berita TASS , saksi mata mengatakan ledakan terjadi di Jalan Tereschenkovskaya di distrik Shevchenko kota. Gedung Dinas Keamanan Ukraina dan sebagainya.
Moskow tampaknya juga menargetkan pasokan energi. Kementerian Pertahanan Rusia menggambarkan serangan roket di Kyiv dan kota-kota besar lainnya sebagai sebuah keberhasilan.
"Tujuan pukulan telah tercapai. Semua target yang ditentukan terkena, ”kata juru bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashenkov.
Target ini dikatakan termasuk infrastruktur energi Ukraina. Di Kyiv, antara lain, pembangkit listrik termal ditembak.
Penembakan yang ditargetkan dari pembangkit listrik dan gardu induk juga dilaporkan dari daerah lain.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan terus melanjutkan serangan ke Ukraina.
Dewan Keamanan Rusia, menurut kantor berita negara Tass. "Rezim Kyiv telah menggunakan metode teroris mengacu pada ledakan jembatan Krimea."
Menurut Putin, Kyiv menembak pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk di dekat perbatasan Ukraina dan mencoba mengebom pipa TurkStream yaitu pipa gas antara Rusia dan Turki yang mengalir melalui Laut Hitam.
Kyiv juga dikatakan telah menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir di Zaporizhia dan dengan demikian melakukan "terorisme nuklir", menurut Presiden Rusia Putin.
"Jika upaya serangan teroris di wilayah kami berlanjut, maka tanggapan Rusia akan keras dan sesuai dengan tingkat ancaman terhadap Federasi Rusia." Kata Presiden.
Zelensky Presiden Ukraina berjanji akan membalasnya. Balasan apa lagi yang dilakukan Ukraina akan makin sengit.
Ukraina dan Rusia saling menghancurkan entah kapan selesainya perang kedua negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H