Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hadiah Nobel 6 Pemenang, Ada yang Menolak

9 Oktober 2022   06:26 Diperbarui: 9 Oktober 2022   06:31 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Hadiah Nobel diberikan dari  di Stockholm dan Oslo (Foto, AFP).

Rencana dari  Pendiri Nobel, hadiah penghargaan  diberikan kepada mereka yang telah melayani umat manusia "selama tahun sebelumnya."Tetapi sejak tahun 1901, instruksi ini tidak  menjadi keharusan, karena kebutuhan dan pertimbangan. Jadi  pemenang Hadiah Nobel yang berasal dari beberapa dekade dihargai.

John B. Goodenough,  tahun 2019 menjadi peraih Nobel tertua diusia 97 tahun. Adapun pemenang termuda adalah Malala Yousafzai dari Pakistan yang mendapat Hadiah Nobel Perdamaian 2017 pada usia 17 tahun.

Yayasan Nobel menetapkan bahwa hadiah tidak dapat diberikan kepada yang sudah meninggal , kecuali kematian terjadi setelah pengumuman nama pemenang.

Dalam sejarahnya 28 wanita telah dianugerahi, hampir tiga kali lebih banyak daripada dua dekade sebelumnya.

Pada tahun 2009, sebuah rekor, lima wanita menerima Nobel, termasuk pemenang pertama di bidang ekonomi, American Elinor Ostrom. Ia juga seorang wanita yang merupakan orang pertama yang memenangkan Nobel dua kali: wanita Prancis asal Polandia Marie Curie (fisika 1903 dan kimia 1911).juga dua kali.

Tidak ada yang lebih prestisius selain diganjar dengan Hadiah Nobel. Selain kebanggaan yang luar biasa, hadiah ini juga membawa sejumlah uang untuk setiap pemenang.

Setiap tahun, enam Hadiah Nobel diberikan berupa Nobel Perdamaian, Fisika, Kimia, Sastra, Kedokteran, dan Ekonomi.

 Pada tahun 1969, Hadiah Nobel untuk Ekonomi ditambahkan ke dalam daftar. Keenam hadiah ini secara resmi diberikan setiap tanggal 10 Desember yaitu hari peringatan kematian Alfred Nobel.

Pada upacara penghargaan, para pemenang menerima medali yang terbuat dari campuran emas dan perak yang dilapisi dengan lapisan emas 24 karat.

Ada uang dengan  dengan jumlah hampir 900.000 euro. Jika hadiah diberikan kepada beberapa orang, mereka harus berbagi jumlah yang sama.

Uang yang berasal dari Alfred Nobel yang, pada saat kematiannya, mewariskan kekayaannya sebesar 180 juta euro ke Yayasan Nobel:

Yayasan Nobel mengelola keuangan dan menetapkan jumlah hadiah yang dapat berfluktuasi setiap tahun, tergantung pada investasi dan biaya hidup.

Pada tahun 2009, pemenang memenangkan tidak kurang dari satu juta euro. Hadiah ekonomi tidak dibiayai oleh Yayasan Nobel, tetapi oleh Bank Sentral Swedia yang jumlahnya  identik atau sama dengan hadiah Nobel lain.

Setiap pemenang dapat menggunakan uang sesuai dengan keinginannya. Mereka tidak berkewajiban menyumbangkan jumlah ini ke asosiasi atau menginvestasikannya dalam penelitian mereka.

Di Asia ada  5  penerima Nobel yaitu  Le Duc Tho (Vietnam) karena
adanya penyelesaian dari konflik antara Vietnam dan AS dan Perjanjian Damai Paris pada tahun 1973 bersama dengan penasihat keamanan nasional AS Henry Kissinger.


Aung San Suu Kyi dari Myanmar
menerima Penghargaan Nobel di bidang Perdamaian tahun 1991. Namun ia masih menjadi tahanan rumah, sehingga  anaknya yang menggantikan untuk menerima Nobel.

José Ramos-Horta dari Timor Leste menerima Hadiah Nobel Perdamaian tahun 1996 .bersama dengan Carlos Filipe Ximenes Belo dari negara yang sama.

Maria Ressa dari Filipina
tahun 2021 lalu,  hadiah Nobel untuk Perdamaian atas perjuangannya dalam kebebasan pers.

Tidak semua pemenang mau atau ingin  menerima Nobel .
Ada juga yang menolak atau terpaksa menolak menerimanya.

Jean-Paul Sartre penerima  hadiah Nobel Sastra 1964 menolak anugerah tersebut karena mempertahankan sikapnya menolak semua penghargaan resmi.

Le Duc Tho, pemimpin Vietnam menolak hadiah Nobel Perdamaian dengan tidak datang ke upacara penerimaan.

Henry Kissinger juga tidak datang ke acara penganugerahan Nobel.

Richard Kuhn, Ahli biokimia menolak Hadiah Nobel dalam Kimia 1938 atas penelitiannya soal karotenoid dan vitamin.

Penghargaan itu baru diberikan kepadanya tahun 1939.
Namun dia dipaksa untuk menolak penghargaan tersebut oleh Adolf Hitler.

Adolf Friedrich Johann Butenandt meraih Hadiah Nobel Kimia 1939 atas penelitiannya soal hormon seksual bersama Leopold Ruzicka, ilmuwan Swedia yang menciptakan polimetilen dan terpen yang lebih tinggi.

Butenandt juga sebelumnya  menolak penghargaan tersebut karena perintah Adolf Hitler. Tapi dia menerima hadiahnya tahun 1949 ketika Perang Dunia II berakhir.

Gerhard Domagk juga mengalami nasib yang sama ketika harus menolak Hadiah Nobel atas perintah Hitler  dalam Fisiologi atau Kedokteran 1939 untuk penemuan efek antibakteri prontosil.

.Boris Pasternak, penyair Rusia  Nobel dalam Sastra 1958 atas karya literasinya termasuk novel yang berjudul Dokter Zhivago harus menolak anugerah tersebut dibawah tekanan pemerintah Uni Soviet.

Hadiah Nobel meski bergengsi namun  terkadang ada juga yang menolaknya karena alasan diatas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun