Yayasan Nobel mengelola keuangan dan menetapkan jumlah hadiah yang dapat berfluktuasi setiap tahun, tergantung pada investasi dan biaya hidup.
Pada tahun 2009, pemenang memenangkan tidak kurang dari satu juta euro. Hadiah ekonomi tidak dibiayai oleh Yayasan Nobel, tetapi oleh Bank Sentral Swedia yang jumlahnya  identik atau sama dengan hadiah Nobel lain.
Setiap pemenang dapat menggunakan uang sesuai dengan keinginannya. Mereka tidak berkewajiban menyumbangkan jumlah ini ke asosiasi atau menginvestasikannya dalam penelitian mereka.
Di Asia ada  5  penerima Nobel yaitu  Le Duc Tho (Vietnam) karena
adanya penyelesaian dari konflik antara Vietnam dan AS dan Perjanjian Damai Paris pada tahun 1973 bersama dengan penasihat keamanan nasional AS Henry Kissinger.
Aung San Suu Kyi dari Myanmar
menerima Penghargaan Nobel di bidang Perdamaian tahun 1991. Namun ia masih menjadi tahanan rumah, sehingga  anaknya yang menggantikan untuk menerima Nobel.
José Ramos-Horta dari Timor Leste menerima Hadiah Nobel Perdamaian tahun 1996 .bersama dengan Carlos Filipe Ximenes Belo dari negara yang sama.
Maria Ressa dari Filipina
tahun 2021 lalu, Â hadiah Nobel untuk Perdamaian atas perjuangannya dalam kebebasan pers.
Tidak semua pemenang mau atau ingin  menerima Nobel .
Ada juga yang menolak atau terpaksa menolak menerimanya.
Jean-Paul Sartre penerima  hadiah Nobel Sastra 1964 menolak anugerah tersebut karena mempertahankan sikapnya menolak semua penghargaan resmi.
Le Duc Tho, pemimpin Vietnam menolak hadiah Nobel Perdamaian dengan tidak datang ke upacara penerimaan.
Henry Kissinger juga tidak datang ke acara penganugerahan Nobel.