Ancam mengancam serangan Nuklir, terus terjadi antara AS dan Rusia. Tabloid Inggris The Sun sampai menggambarkan kemungkinan tanggapan AS terhadap hipotetis penggunaan senjata nuklir Rusia.
Jika Rusia menggunakan Nuklir, maka skenario yang mungkin untuk reaksi Washington dan Aliansi Atlantik Utara ada dua.Â
Membalas dengan  serangan nuklir ke Rusia, termasuk Moskow .
Kemungkinan perkembangan peristiwa seperti itu tentu saja akan "menjadi perang nuklir skala penuh yang mengerikan antara Barat dan Rusia."
Kemungkinan kedua  sebagai balasan adakah serangan terhadap angkatan bersenjata Rusia yang mengambil bagian dalam operasi khusus di Ukraina.Â
Amerika Serikat akan melakukan serangan nuklir terbatas di Krimea dan Armada Laut Hitam terhadap Rusia.
Pada bulan September, Presiden Vladimir Putin , dalam pidatonya mengatakan bahwa Barat telah melewati  garis merah dalam kebijakan anti-Rusianya.
Rusia  mengingatkan Barat bahwa Rusia mengungguli peralatan militer dan memperingatkan  serangan Nuklir Rusia.
Rusia  dapat menggunakan senjata nuklir karena sudah diatur dalam doktrin militer Rusia. Dasar-dasar Kebijakan Nuklir Rusia adalahketika keberadaan Rusia terancam.
Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov mengatakan, tidak ada perubahan dalam pendekatan Rusia terhadap masalah kemungkinan penggunaan senjata nuklir.
Vladimir Putin  yang baru saja mengumumkan mobilisasi 300.000 pasukan cadangan  memiliki pesan yang jelas untuk dikirim ke Barat.
" Mereka yang mencoba  memeras atau menantang  kita dengan senjata nuklir  harus tahu bahwa  arus  dapat berbalik  ke arah mereka. Ini bukan gertakan,' kata Putin.
Presiden Joe Biden nembalas bahwa setiap penggunaan senjata nuklir di Ukraina akan "benar-benar tidak dapat diterima" dan "akan memiliki konsekuensi serius"bagi Rusia.Â
Amerika Serikat dan Barat juga memperkirakan skenario penggunaan segera senjata nuklir oleh Rusia.
Petama ledakan di atas Laut Hitam atau serangan langsung terhadap kepemimpinan Ukraina, yang bertujuan untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky  di bunker bawah tanah mereka.
Kemungkinan juga serangan nuklir terhadap sasaran militer Ukraina, pangkalan udara atau depot pasokan, yang tidak dimaksudkan untuk melukai warga sipil
Bisa jadi  penghancuran kota Ukraina, menyebabkan korban sipil massal dan menciptakan teror untuk mempercepat penyerahan diri Ukraina.Â
Skenario yang cukup menakutkan, dapat saja terjadi. Dunia tampaknya tetap dalam ancaman Nuklir akibat perseteruan negara tersebut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H