"Adalah salah untuk berasumsi bahwa air kemasan lebih bersih, lebih sehat, atau lebih aman daripada air ledeng," kata Presiden Pacific Institute Peter Gleick kepada Business Insider.
Begitu juga, dengan keramahan lingkungan dari bisnis pembotolan air. Keyakinan umum bahwa air kemasan lebih unggul dalam segala hal untuk air ledeng adalah hasil dari iklan skala besar dan kampanye.
Perusahaan terbesar secara teratur menjalankan kampanye iklan yang secara langsung atau tidak langsung mengkritik kualitas air keran atau sumber air lainnya.
Pada awal tahun 2000-an, Nestle Waters memperoleh hak untuk mengambil air dari sumber di Michigan selama 99 tahun. Perusahaan membayar $70.000. Â Sekarang dia menghasilkan $ 1,8 juta sehari dari air minum kemasan.
Bagaimana dengan kasus di Indonesia? Sepertinya saat ini ada polemik penggunaan air  kemasan.Â
Air minum kemasan galon terkontaminasi kandungan Bisphenol-A (BPA)Â
Mengutip dari riset yang dilakukan KOMPAS.ID tentang informasi air minum kemasan galon terkontaminasi kandungan Bisphenol-A (BPA) menimbulkan kekhawatiran.
Jadi kita harus lebih berhati hati dengan  air minum kemasan. Diperlukan pengawasan yang lebih baik dari pemerintah. Tulisan ini tentu berstandar air kran di negara maju dimana airnya bisa langsung diminum. Standar air leding di Indonesia masih memprihatinkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H