Di Indonesia air mineral selalu diidentik-an dengan air pegunungan yang alami dan sehat.Â
Orang menerimanya dengan logika paling baik dari air kran atau air sumur dan tanah atau sumber lainnya.
Di negara maju juga demikian, meskipun penduduk negara-negara maju memiliki akses ke air keran bersih yang hampir gratis, tapi orang-orang  lebih memilih air kemasan.
Mereka  menganggapnya lebih bersih dan bermanfaat daripada gratisan.Â
Bisnis air minum dalam kemasan sendiri resmi pertama kali dilakukan Boston pada tahun 1760.
Perusahaan  Jackson's Spa dalam botol air mineral dan menjualnya hanya untuk penggunaan "terapeutik"Setelah itu  dokter Prancis Louis Perier membuka klinik di kota Verezh pada tahun 1898 dan menjual air mineral  ke restoran dan hotel terbaik di Eropa.
Bisnis air mineral berlanjut dengan  baik bertahun-tahun kemudian.
Pada tahun 1946 pengusaha berbakat Gustav Leven sangat maju dengan  usahanya.
Ia besaing dengan - Evian dan Vittel. Pada tahun 1970-an, mereknya memimpin  dan memasuki pasar Amerika.
Dalam mengembangkan bisnisnya di AS ia mengiklankan Perrier sebagai air elit bagi mereka yang telah mencapai kesuksesan.
Tahun 1975 hingga 1978, penjualan air mineral Prancis di Amerika Serikat naik dari 2,5 juta menjadi 75 juta botol per tahun.
Sekarang air kemasan menjadi idola diproduksi dan dijual di seluruh dunia. Di tempat pertama  China, setelah itu Amerika Serikat, lalu  di mana air selalu ada masalah dengan air minum  seperti Meksiko, Indonesia, Brasil, India dan Thailand.
Air minum kemasan  lebih mahal daripada air ledeng, bahkan kadang kadang bensin lebih murah daripada air mineral.