"Kuantitas dan variasi makanan yang tersedia di platform e-commerce telah menurun dalam beberapa hari terakhir, ”kata Xu Zhuoyou.
Penduduk China lainnya mengatakan ingin mengunjungi orang tuanya di Wuxi, timur provinsi Jiangsu. Namun rencana ini harus dibatalkan karena langkah pengendalian Covid-19 yang ketat dan rumit. Bahkan dengan hasil tes PCR negatif, pelancong sering ditolak saat tiba.
Sistem kode kesehatan yang berbeda juga menyulitkan rakyatnya dimana daerah tidak mengakui hasil test dari pendatang.
Banyak orang China di Beijing juga diluar negeri tidak berani bepergian karena takut tidak bisa kembali ke Beijing.
Beijing bertujuan untuk menjaga ibu kota "Nol Covid" Wuxi adalah kota yang berisiko rendah, tetapi orang-orang tidak memiliki keberanian untuk melakukan perjalanan.
“Bepergian hari ini seperti membuka kotak misterius. Anda tidak pernah tahu apa yang akan Anda dapatkan,” kata Zheng seorang penduduk menggambarkan ketidak pastian .
Nicole Chan, seorang sinematografer lepas, baru saja melakukan perjalanan dua minggu ke Pulau Hainan.
Tapi beberapa hari kemudian, dia diminta segera mengisolasi dan menjalani dua kali tes karena berada di daerah yang berisiko tinggi terinfeksi.
Chan menerima pemberitahuan bahwa dia tidak diizinkan pergi ke bandara. Butuh 10 hari penerbangan dibatalkan dan lebih dari selusin hasil tes negatif sebelum dia diizinkan meninggalkan pulau itu dan kembali ke Shanghai.
Bulan lalu, pada puncak pariwisata musim panas, China menutup tujuan wisata populer di Hainan.