Kebijakan Nol Covid-19 China Menyusahkan Penduduk dan Pendatang

Indonesia sudah mulai melonggarkan aturan dan protokol kesehatan Covid-19. Bukan Indonesia saja tapi banyak negara  

Tapi tidak demikian halnya dengan  China. Bepergian di China sekarang seperti "pertaruhan" begitu komentar dari mereka yang pergi ke China.

Itu karena pendekatan garis keras Beijing terhadap kebijakan Nol Covid 

Baca juga: Kunjungan Jokowi ke Beijing, Pemimpin Pertama Setelah Olympiade Musim Dingin dan Penguncian Covid-19 China

Seorang pendatang  dan suaminya terjebak  selama seminggu , tidak dapat meninggalkan kamar hotel.

Ia menceritakan perjalanannya ketika tiba ke China
 “Pesawat berada di landasan selama dua jam menunggu tenaga medis. 

Butuh waktu 3 jam lagi untuk pergi ke hotel isolasi dan terus menunggu untuk melakukan tes PCR."

 China  sangat ketat pembatasan perjalanan bahkan tahun 2022 ini.
Semua penumpang yang bepergian dengan pesawat, kereta api, bus antar kota, feri, dll di China. harus memberikan hasil tes negatif dalam waktu 48 jam sebelum keberangkatan.

Baca juga: Cerita yang Ditutupi, Covid-19 dari Wuhan

Selama wabah Covid-19 terbaru, Chengdu mencatat lebih dari 1.600 kasus Covid-19 sejak 13 Agustus.
Dari jumlah tersebut, sepertiga kasus tidak memiliki gejala.

Baca juga: Pangeran Charles Jadi Raja, Camilla Permaisuri

Kota Chengdu  telah dikunci sejak 1 September 2022 .Chengdu adalah kota terbesar kedua di China yang memberlakukan perintah blokade.

 Shanghai juga ditutup selama berbulan-bulan pada awal 2022.
“Orang bisa keluar untuk membeli kebutuhan setiap dua hari. Layanan pengiriman ekspres juga tersedia dari daftar restoran yang disetujui pemerintah.