Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Saling Klaim Kemenangan, Rusia Tewaskan 200 Tentara Ukraina

21 Agustus 2022   15:27 Diperbarui: 21 Agustus 2022   15:37 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas pemadam kebakaran Ukraina mencoba memadamkan api setelah serangan udara Rusia. Foto: Getty Images via Xaluannews.com

Bak cerita dari film, perang Ukraina dan Rusia terus berlanjut makin seru. Saling serang menyerang. Setelah itu juga  saling mengklaim kemenangan itu yang kita lihat dari berbagai berita. 

 Ukraina tidak lagi bertahan, tapi menyerang kebelakang garis depan. 

Sampai jauh ke Krimea yang sudah dikuasai Rusia sejak tahun 2014.

Militer Rusia balas menyerang, Berita hari ini dan kemaren dikonfirmasi bahwa Rusia  telah menembakkan rudal presisi ke sasaran militer Ukraina  di provinsi Kharkov.

Rusia mengatakan  lebih dari 100 pejuang, termasuk 20 tentara bayaran Amerika tewas.

Interfax  mengumumkan dari Kementerian Pertahanan Rusia pesawat militer Rusia menembakkan rudal ke pangkalan batalyon Kraken,  kubu sekelompok tentara bayaran asing di Provinsi Kharkov.

Menurut media internasional, batalyon Kraken terdiri dari veteran batalion Azov  Ukraina dan sejumlah sukarelawan lainnya. 

Masih dalam pengumuman terbaru, pihak Rusia mengkonfirmasi bahwa posisi Brigade Perlindungan Teritorial ke-110 tentara Ukraina di provinsi Dnepropetrovsk, diserang Rusia menewaskan sedikitnya 200 tentara Ukraina, dan lebih 150  terluka.

Serangan peluru kendali menghancurkan titik pertemuan pasukan terjun payung Ukraina di provinsi Donetsk, menewaskan lebih dari 200 orang. Kalau benar adalah sebuah kerusakan besar bagi Ukraina yang sering klaim  Kemenangan.

Sebelumnya, berita pada 18 Agustus empat ledakan terjadi di daerah Belbek dekat bandara militer utama Rusia di utara Sevastopol di Semenanjung Krimea.

Artlileri pertahanan udara Rusia menembak jatuh sebuah UAV Ukraina

Pihak Ukraina juga mengklaim, serangan yaitu
baru saja diperbaiki, jembatan penting Rusia di Krimea  dihancurkan  Ukraina.

Rusia Menyebarkan Rudal Hipersonik ke Wilayah Baltik dan
Rusia juga diserang Ukraina dengan meriam HIMARS.

Wakil Presiden Dewan Regional Kherson Serhiy Khlan menulis dalam sebuah posting Facebook mengatakan, bahwa angkatan bersenjata Ukraina menciptakan "kembang api" di jembatan kota Kakhovka.

Dalam posting selanjutnya, Khlan mengungkapkan Komando Operasi Selatan Ukraina juga telah mengkonfirmasi bahwa pasukan Ukraina telah "menghancurkan rencana Rusia untuk memperbaiki dan menggunakan jembatan".

. "Tentu mereka akan berusaha memperbaikinya, tapi ini butuh waktu dan biaya. Begitu mereka memperbaikinya, kami akan menyerang lagi," kata Khlan lebih lanjut.

 Tank  Rusia yang dihancurkan pasukan Ukraina menggunakan rudal anti-tank Javelin di dekat kota Hluchiv. Foto : Twitter via tempo.co.id
 Tank  Rusia yang dihancurkan pasukan Ukraina menggunakan rudal anti-tank Javelin di dekat kota Hluchiv. Foto : Twitter via tempo.co.id
Dalam pidatonya pada 18 Agustus, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menekankan, Ukraina "dapat dan seharusnya hanya memikirkan cara untuk menang"

"Mari kita percaya pada diri kita sendiri, saling membantu, membela kepentingan Ukraina." ujar Zelensky. 

Tapi berita China, membuat berita berbeda. Katanya kekalahan Ukraina,

"Presiden Zelensky tidak berdaya ketika beberapa wilayah penting yang strategis jatuh ke tangan Rusia,"

Menurut Baijiahao, media China para pemimpin Uni Eropa prihatin dengan meningkatnya kekurangan bahan bakar dinegara mereka , politisi Eropa mengubah pandangan tentang konflik Ukraina.

Menurut surat kabar China, anggota parlemen dari 16 negara Uni Eropa dan Amerika Utara menyatakan keinginan mereka untuk bertindak sebagai pengamat di "referendum" di wilayah Zaporozhye yang diduduki untuk bergabung dengan Rusia.

Tampaknya  mereka  mendorong tanah Ukraina ini ke dalam pelukan Rusia."

"Langkah Uni Eropa benar-benar merupakan pukulan bagi otoritas Ukraina jika terjadi. 

Kita tidak tahu banyak apa yang terjadi.  Tentu saja kita berharap perdamaian segera datang dengan konsep win win solution agar kerugian l besar tidak terus terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun