"Baguslah. " ujar Dien pendek.
"Tapi kamu sumber inspirasiku.." berkata lagi Chairil.
"Kenapa?"
"Karena kamu pintar main piano dan  dan ." Chairil menahan  kata katanya.
"Dan apa..?" Tanya Tamaela
"Dan cantik.." Chairil tertawa kecil, Dien cuma tersenyum. Setiap gadis suka dikatakan cantik. Wajah imutnya bersemu merah.
"Karena itu aku bekerja di RRI, main piano, aku hanya sekolah sampai MULO " cerita Dien.
"Aku pindah sekolah guru TK, anak anak sangat menarik.." cerita Tamaela.
"Namun sekolah itu putus ketika Jepang datang." Cerita Tamaela.
Dien juga pernah kerja di kantor pemerintah Jepang, dikantoran  sampai Indonesia merdeka.
Dien bekerja di RRI sering bertemu Chairil. Dia suka seniman tapi tidak pernah menyangka Chairil membuat sebuah puisi paling indah untuknya.
Cerita tentang Maluku dan Dien Tamaela diceritakan Khairil dalam puisinya.
"CERITA BUAT DIEN TAMAELA:
Beta Pattiradjawane
Yang dijaga datu-datu
Cuma satu.
Beta Pattiradjawane
Kikisan laut
Berdarah laut.