Tindakan apa yang dilakukan China dengan ancaman setelah Pelosi datang ke China?
Apakah cukup dengan gerakan dan latihan perang saja atau akan ada tindakan militer terhadap Taiwan? Sebagian kawatir itu terjadi, Uni Eropa mencoba menenangkan China agar konflik tidak terjadi.
Negara sahabat China mendukung dengan memberi ulasan .
Dari Rusia, Menlu Lavrov menyebut kunjungan Pelosi upaya yang disengaja oleh Amerika Serikat untuk memprovokasi China.
"Saya tidak melihat alasan lain untuk tindakan mengganggu seperti itu secara tiba-tiba, karena saya tahu betul apa artinya bagi Republik Rakyat China," kata Lavrov saat berkunjung ke Myanmar.
Korea Utara mengutuk kunjungan Pelosi ke Taiwan dan
mengkritik sebagai "campur tangan tidak sopan" dalam urusan dalam negeri China.
Juru bicara kementerian luar negeri Korea Utara mengatakan Taiwan adalah "bagian yang tidak dapat dicabut dari China."
Iran mengklaim kunjungan Pelosi ke Taiwan menciptakan ketegangan, mengutuk campur tangan Washington dalam urusan 'internal' Beijing.
Tanggapan dari pesaing China
Jepang meradang dengan kunjungan Pelosi dan latihan militer China di dekat Taiwan dengan kemarahan.
". ...,area latihan itu tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusifnya," kata Jepang.
Jepang mengatakan Jepang telah menyatakan keprihatinannya kepada China di perairan sekitar Taiwan. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hiroichi Matsuno.
Namun China membalasnya,
"Latihan militer militer China di perairan dekat Taiwan, China, adalah tindakan yang sah," jawab China.
Sebagai tindakan balasan yang "tegas, kuat, dan efektif"
"..., kunjungan Pelosi ke Taiwan, sebagai provokator dan China adalah korbannya."Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri China menegaskan.
Presiden Joe Biden menenangkan keluhan itu , mengatakan tidak ada perubahan dalam "kebijakan satu-China" yang mengakui Beijing tetapi memungkinkan hubungan informal dan hubungan pertahanan dengan Taipei.
Pelosi menggambarkan perjalanan profil tingginya sebagai bagian dari kewajiban AS untuk berdiri dengan demokrasi melawan negara-negara otokratis, dan dengan Taiwan yang demokratis melawan China.
Pelosi telah membuat misi sudah sejak lama (beberapa dekade ) untuk menunjukkan dukungan bagi gerakan demokrasi yang diperangi.
Dalam perjalanannya pada tahun 1991 atau 30 tahun lalu ia pergi ke
Lapangan Tiananmen setelah kerusuhan.
Dia dan anggota parlemen lainnya membentangkan spanduk kecil yang mendukung demokrasi. Pelosi diusir oleh Polisi, ketika itu ia masih muda dan anggota parlemen.
Sekarang dia Ketua Parlemen AS dan orang kedua perempuan yang berpotensi jadi Presiden AS setelah Kemala Harris. Apakah ini panggung Pelosi nantinya? Terlalu dini untuk menyimpulkan.
“Kita harus mendukung Taiwan,” katanya dalam sebuah opini yang diterbitkan oleh The Washington Post setibanya di Taiwan.
Ada komitmen yang telah dibuat AS untuk Taiwan di bawah undang-undang 1979 untuk melindungi Taiwan dari ancaman China
Setelah kedatangan Pelosi, China mulai laksanakan ancamnya tentang “tindakan tegas dan kuat”
Tentara Pembebasan Rakyat China bermanuver di perairan dan langit dekat Taiwan termasuk penembakan amunisi jarak jauh di Selat Taiwan.
Sebuah gambar yang dirilis oleh kantor berita Xinhua menunjukkan bahwa latihan itu dilakukan di enam wilayah berbeda di perairan sekitar Taiwan.
China telah mengirim 21 pesawat terbang menuju Taiwan, 18 di antaranya jet tempur. Sisanya termasuk pesawat peringatan dini dan pesawat perang elektronik.
Sebelumnya mengawal Pelosi , Amerika terpaksa meningkatkan pergerakannya di kawasan Indo-Pasifik. Kapal induk USS Ronald Reagan berada di Laut Filipina melindungi Nancy Pelosi.
Kapal penjelajah USS Antietam dan kapal perusak USS Higgins meninggalkan Singapura setelah mengunjungi Singapura dan bergerak ke utara menuju pelabuhan asal mereka di Jepang.
Kapal induk ini memiliki berbagai pesawat, termasuk jet tempur dan helikopter F/A-18, serta sistem radar canggih dan senjata lainnya.
Namun setelah Nancy Pelosi pergi dan tidak terjadi apa apa Amerika Serikat mulai mengendorkan siaga perangnya.
Sikap AS ini membuat
China berpikir dua kali dan berhati-hati untuk tidak masuk ke dalam konflik yang lebih besar memicu perang dunia ke tiga.
China mungkin harus menahan diri dan pendekatan terbaik adalah kesabaran menghadapi AS.
Jadi China cuma bereaksi setelah Pelosi pergi dari Taiwan. Saya kira
nantinya suasana akan normal lagi.
=
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H