"..., kunjungan Pelosi ke Taiwan, sebagai provokator dan China adalah korbannya."Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri China menegaskan.
Presiden Joe Biden menenangkan keluhan itu , mengatakan tidak ada perubahan dalam "kebijakan satu-China" yang mengakui Beijing tetapi memungkinkan hubungan informal dan hubungan pertahanan dengan Taipei.
Pelosi menggambarkan perjalanan profil tingginya sebagai bagian dari kewajiban AS untuk berdiri dengan demokrasi melawan negara-negara otokratis, dan dengan Taiwan yang demokratis melawan China.
Pelosi telah membuat misi sudah sejak lama (beberapa dekade ) untuk menunjukkan dukungan bagi gerakan demokrasi yang diperangi.
Dalam perjalanannya pada tahun 1991 atau 30 tahun lalu ia pergi ke
Lapangan Tiananmen setelah kerusuhan.
Dia dan anggota parlemen lainnya membentangkan spanduk kecil yang mendukung demokrasi. Pelosi diusir oleh Polisi, ketika itu ia masih muda dan anggota parlemen.
Sekarang dia Ketua Parlemen AS dan orang kedua perempuan yang berpotensi jadi Presiden AS setelah Kemala Harris. Apakah ini panggung Pelosi nantinya? Terlalu dini untuk menyimpulkan.
“Kita harus mendukung Taiwan,” katanya dalam sebuah opini yang diterbitkan oleh The Washington Post setibanya di Taiwan.
Ada komitmen yang telah dibuat AS untuk Taiwan di bawah undang-undang 1979 untuk melindungi Taiwan dari ancaman China
Setelah kedatangan Pelosi, China mulai laksanakan ancamnya tentang “tindakan tegas dan kuat”
Tentara Pembebasan Rakyat China bermanuver di perairan dan langit dekat Taiwan termasuk penembakan amunisi jarak jauh di Selat Taiwan.