Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

AS Serang Afghanistan Lagi, Tewaskan Pemimpin Al Qaeda

4 Agustus 2022   09:10 Diperbarui: 4 Agustus 2022   09:33 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi AS melindunginya adalah bukti bahwa Taliban tidak pernah serius memutuskan hubungan dengan Al Qaeda dan jaringan jihad. 

Osama bin Laden dan Aal-Zawahiri berbicara Oktober 2001 menentang serangan AS terhadap rezim Taliban di Afghanistan. Foto AP/wiki common.
Osama bin Laden dan Aal-Zawahiri berbicara Oktober 2001 menentang serangan AS terhadap rezim Taliban di Afghanistan. Foto AP/wiki common.
 

Tidak diketahui  siapa yang membuat keputusan di Taliban untuk melindungi Al-Zawahiri di Kabul. 

Setelah kematian al-Zawahiri, Taliban menghadapi isolasi internasional, karena adanya hubungan  pemimpin baru Afghanistan dan organisasi teroris.

 Presiden AS Joe Biden memuji operasi di mana pemimpin al-Qaeda Ayman al-Zawahiri tewas dalam serangan pesawat tak berawak sekitar pukul 6  pagi waktu Kabul pada hari Minggu, 31 Juli.

Tahun 2020   Amerika dan Afghanistan, menetapkan bahwa Taliban harus memastikan  wilayah Afghanistan tidak lagi menjadi tempat perlindungan teroris.

Dengan keberhasilan ini Biden mencoba menghapus kegagalan Amerika Serikat di Afghanistan.

AS melacak al-Zawahri ke sebuah rumah di pusat kota Kabul tempat dia bersembunyi bersama keluarganya. Presiden menyetujui operasi minggu lalu dan itu dilakukan pada hari Minggu pagi.

Pihak berwenang Taliban mencoba mengecilkan insiden itu, dengan mengatakan bahwa "sebuah rumah kosong" telah menjadi sasaran roket tanpa ada korban. 

Akhirnya pada hari Selasa, setelah pengumuman Amerika, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid balik menuding Amerika Serikat yang telah melanggar perjanjian Doha tanpa menyebut siapa yang terbunuh.

Amerika sudah melupakan Pearl Harbour tapi tidak peristiwa  9/11. Meski Ayman al Zawahiri sudah tua (71 tahun)  dan kemungkinan tidak aktif lagi bersembunyi  masih tetap menjadi target pembalasan AS. Tak ada masa tenang bagi musuh AS jika itu peristiwa 9/11.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun