Setelah AS "hengkang" Â dari Afghanistan, apakah perang dengan AS-Taliban akan berhenti ? Ternyata tidak.
Buktinya terbunuhnya Ayman al-Zawahiri di pusat kota Kabul akibat serangan tiba tiba pesawat tidak berawak AS dirumah mewahnya .
Menteri Luar Negeri Antony Blinken menyebut  Taliban melakukan pelanggaran berat terhadap kesepakatan 2020.
 Taliban berjanji kepada Amerika Serikat untuk tidak mengizinkan kelompok-kelompok teror menggunakan tanah Afghanistan  mengancam keamanan Amerika dan sekutunya.
Ternyata pemimpin Al Qaeda aman dan dilindungi di Afghanistan.Â
Ayman al-Zawahiri sendiri adalah seorang dokter muda di Kairo menjadi pemimpin Al Qaeda saat ini.
Dia adalah  mantan wakil Osama Bin Laden dan keduanya dituduh sebagai dalang serangan teroris 11 September 2001Â
Ayman al-Zawahiri tinggal bersama keluarganya di rumah aman yang didukung Taliban di lingkungan kelas atas di ibu kota Afghanistan pada saat serangan.Â
Al-Zawahiri, 71, melarikan diri dari pasukan AS ketika  menginvasi Afghanistan pada tahun 2001 dan keberadaannya tidak diketahui .
Menurut dua pemimpin senior Taliban, Â sekitar lima atau enam bulan setelah penarikan AS dari negara itu Al-Zawahiri mumcul di Afghanistan.Â
Bagi AS melindunginya adalah bukti bahwa Taliban tidak pernah serius memutuskan hubungan dengan Al Qaeda dan jaringan jihad.Â
Tidak diketahui  siapa yang membuat keputusan di Taliban untuk melindungi Al-Zawahiri di Kabul.Â
Setelah kematian al-Zawahiri, Taliban menghadapi isolasi internasional, karena adanya hubungan  pemimpin baru Afghanistan dan organisasi teroris.
 Presiden AS Joe Biden memuji operasi di mana pemimpin al-Qaeda Ayman al-Zawahiri tewas dalam serangan pesawat tak berawak sekitar pukul 6  pagi waktu Kabul pada hari Minggu, 31 Juli.
Tahun 2020  Amerika dan Afghanistan, menetapkan bahwa Taliban harus memastikan  wilayah Afghanistan tidak lagi menjadi tempat perlindungan teroris.
Dengan keberhasilan ini Biden mencoba menghapus kegagalan Amerika Serikat di Afghanistan.
AS melacak al-Zawahri ke sebuah rumah di pusat kota Kabul tempat dia bersembunyi bersama keluarganya. Presiden menyetujui operasi minggu lalu dan itu dilakukan pada hari Minggu pagi.
Pihak berwenang Taliban mencoba mengecilkan insiden itu, dengan mengatakan bahwa "sebuah rumah kosong" telah menjadi sasaran roket tanpa ada korban.Â
Akhirnya pada hari Selasa, setelah pengumuman Amerika, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid balik menuding Amerika Serikat yang telah melanggar perjanjian Doha tanpa menyebut siapa yang terbunuh.
Amerika sudah melupakan Pearl Harbour tapi tidak peristiwa  9/11. Meski Ayman al Zawahiri sudah tua (71 tahun)  dan kemungkinan tidak aktif lagi bersembunyi  masih tetap menjadi target pembalasan AS. Tak ada masa tenang bagi musuh AS jika itu peristiwa 9/11.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI