Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Chairil Anwar, "Aku si Binatang Jalang" (3)

3 Agustus 2022   00:13 Diperbarui: 3 Agustus 2022   00:15 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah cuplikan puisi Chairil Anwar. Foto: via brillio.net 

Sutan Syahrir dan Chairil..

Selain ibunya, Chairil Anwar sangat mencintai neneknya di Medan. Pada suatu hari neneknya itu tiada. 


Kematian nenek membuat Chairil sedih. Ia menulis puisi pendek untuk neneknya. 

Puisi yang dibuat Chairil Anwar ketika ia berumur 22 tahun. Beberapa lama setelah ia tinggal di Jakarta. 

Chairil mengabadikan perasaan duka tersebut dalam sajaknya berjudul Nisan.

Untuk Nenekanda

Bukan kematian benar menusuk kalbu

Keridlaanmu menerima segala tiba

Tak kutahu setinggi itu atas debu

Dan duka maha tuan bertakhta

Chairil Anwar
Oktober 1942

Dalam puisi ia menggambarkan kepasrahan nenek kepada takdir dimana hidup yang cuma sementara. 

Betapa tingginya kekuasaan Allah, manusia harus tunduk kepada Tuhan yang mahakuasa.

***

Kedekatannya dengan pamannya membuat Chairil Anwar bisa melupakan nenek yang dicintainya. Nenek adalah masa lalu, pamannya Sutan Syarir mungkin  jadi masa depan Chairil.

Umur Sutan Syahrir  sudah empat puluhan lebih  tua dari Chairil Anwar. 

Chairil sangat kagum dengan pamannya yang telah sekolah di negeri Belanda.

Sutan Syahrir telah bersekolah  di Fakultas Hukum, Universitas Amsterdam. Sutan Syahrir sangat aktif berpolitik dan mungkin kemudian hari menjadi orang besar atau pemimpin di Indonesia. 

"Hai, kutubuku. Apalagi kegiatan kamu hari ini..?"

"Membaca dan sastra, dirumah mamak (paman) selalu banyak buku," jawab Chairil enteng. 

"Baca saja, letakan lagi baik baik. Buku adalah jendela ilmu agar kamu tidak bodoh.."

"Apa aku bodoh paman?"
"Tidak juga, aku tahu kamu suka membaca, juga menulis puisi. Kini semua membutuhkan sumbangan pemuda, dari sastrawan juga," kata Sutan Syahrir. 

"Kita  tahu betapa berharganya pendidikan. Orang tua mengirim anaknya sampai jauh untuk mencari ilmu. Dari Minang Bung Hatta, M.Yamin, H Agus Salim semuanya bersekolah tinggi di Belanda. Juga Tan Malaka, " ujar Sutan Syahrir pula. 

"Apa paman setuju kita merdeka, Jepang sangat kuat."

"Mereka membangunkan macan tidur. Amerika Serikat akan mengalahkan mereka. Jika itu terjadi ,bersiap saja Indonesia merdeka. " kata pamannya.

"Aku akan memperjuangkan kemerdekaan, telah banyak yang kualami. Dibuang ke Boven Digul bersama Bung Hatta. " Sutan Syahrir mengenang masa masa sulit ketika Belanda berkuasa sebelum Jepang masuk.

"Kamu harus banyak bergaul, tidak hanya dengan kaum intelektual tapi juga rakyat jelata." Kata Syahrir.
Cerita dan nasihat kecil itu diingat baik baik oleh Chairil. Menjadi modal penulisannya.

Dirumah dan perpustakaan  Sjahrir banyak buku.
Banyak  koleksi buku sastra Belanda dan penyair Eropa, seperti Archibald MacLeish, H. Marsman, J. Slauerhoff, dan Edgar du Perron. Chairil bisa berjam jam duduk disana membaca. 

Disamping itu, karena Sutan Syahrir Chairil Anwar menjadi aktif dengan kalangan pemuda kemerdekaan di markas pemuda Menteng 31, Prapatan 10, dan Cikini 71.

Peranannya menggelorakan kaum muda.

Meski urakan dan hidup tidak teratur, Chairil selalu mengingat Tuhan. Percaya kepadaNya.

Doa.


Kepada pemeluk teguh,
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh mengingat
Kau penuh seluruh
Cahaya-Mu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku aku mengembara di negeri asing
Tuhanku


Di pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling.

(Chairil Anwar.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun