Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Chairil Anwar, "Aku si Binatang Jalang" (3)

3 Agustus 2022   00:13 Diperbarui: 3 Agustus 2022   00:15 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kita  tahu betapa berharganya pendidikan. Orang tua mengirim anaknya sampai jauh untuk mencari ilmu. Dari Minang Bung Hatta, M.Yamin, H Agus Salim semuanya bersekolah tinggi di Belanda. Juga Tan Malaka, " ujar Sutan Syahrir pula. 

"Apa paman setuju kita merdeka, Jepang sangat kuat."

"Mereka membangunkan macan tidur. Amerika Serikat akan mengalahkan mereka. Jika itu terjadi ,bersiap saja Indonesia merdeka. " kata pamannya.

"Aku akan memperjuangkan kemerdekaan, telah banyak yang kualami. Dibuang ke Boven Digul bersama Bung Hatta. " Sutan Syahrir mengenang masa masa sulit ketika Belanda berkuasa sebelum Jepang masuk.

"Kamu harus banyak bergaul, tidak hanya dengan kaum intelektual tapi juga rakyat jelata." Kata Syahrir.
Cerita dan nasihat kecil itu diingat baik baik oleh Chairil. Menjadi modal penulisannya.

Dirumah dan perpustakaan  Sjahrir banyak buku.
Banyak  koleksi buku sastra Belanda dan penyair Eropa, seperti Archibald MacLeish, H. Marsman, J. Slauerhoff, dan Edgar du Perron. Chairil bisa berjam jam duduk disana membaca. 

Disamping itu, karena Sutan Syahrir Chairil Anwar menjadi aktif dengan kalangan pemuda kemerdekaan di markas pemuda Menteng 31, Prapatan 10, dan Cikini 71.

Peranannya menggelorakan kaum muda.

Meski urakan dan hidup tidak teratur, Chairil selalu mengingat Tuhan. Percaya kepadaNya.

Doa.


Kepada pemeluk teguh,
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh mengingat
Kau penuh seluruh
Cahaya-Mu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun