Singkat cerita S1,S2 sampai S3, diselesaikan di negara sakura itu.
Mungkin  anaknya betah,  apalagi mendapat pendamping dari negara tersebut.
Sang calon menantu beberapa kali ke Indonesia, tipe keramahan wanita Jepang tentu saja tidak diragukan.Â
Menikah dan semuanya itu jadi berbeda ketika mertua sering ke Jepang. Adat budaya yang berbeda, menantu Jepang tentunya tak ingin  diganggu mertua dan mertua ingin dekat cucu atau anak.Â
Perlakuan kurang baik mulai terjadi agar mertua tidak lagi datang menemui mereka.
Saya tidak tahu, apa kejadiannya dan sejauh mana konflik itu, namun pak tua itu saya kelihatan kesepian dimasa tuanya. Tak ada anak mendampingi masa tua.
Berbeda juga dengan teman saya anaknya bea siswa di Inggris bertemu dengan calon asal dari Beijing tapi Islam dan  akhirnya jadi menantu.Â
Menantu lelakinya setelah menikah sering datang, shalat di masjid juga besannya menjadi ikatan keluarga yang erat.
Tampak ada kebahagiaan meski juga anaknya tidak lagi bisa kembali ke Indonesia.Â
Jadi menurut saya, perlu rasanya mempersiapkan anak yang sekolah ke luar negeri agar bisa kembali pulang setelah selesai pendidikan.
Juga jodoh dari negerinya sendiri, punya menantu orang asing itu belum tentu sebuah kebanggaan.Â
Bagaimana caranya, saya tidak tahu mungkin menjadi naluri saja.
Pengalaman saya sekolah di kota Kabupaten dan kemudian bekerja di kota provinsi tidak mau atau enggan tinggal atau pindah ke kota asal kabupaten lagi.Â
Berlanjut pindah tugas ke DKI juga menjadi betah dan berkurang keinginan kembali ketempat asal kota provinsi.
Sudah merasa betah dan berat meninggalkan  DKI yang kotanya memiliki banyak kemudahan.