Jadi tepatnya, ide serta usaha PM itu sebenarnya sudah gagal meski ia menyebut Jokowi sebelumnya sudah setuju.
Indonesia tidak perlu juga mencari alasan, Netizen Malaysia sudah pintar pintar.
......basicpun tak kuat, mau sembang Asean, rakyat belum  semua cakap BM (bahasa Melayu) reti or fasih, betulkan dulu....
Menteri sama menteri (Malaysia) guna bahasa Inggris.....kalau bahasa Indonesia saya yakin suatu hari nanti jadi bahasa Asean...
Pastikan dulu.......India dan china tu pandai...bahasa melayu.....Dalam kabinetpun ada Menteri China dan India bahasa Melayu Malaysia (nya) tunggang langgang huru hara..
Jadi Indonesia tak perlu repot mengkritik ide Perdana Menteri Malaysia itu karena Netizen Malaysia sudah menjawabnya sendiri sebagai tidak mungkin.
Bahasa yang tepat itu adalah bahasa Indonesia. Namun perlu dipikirkan, saat ini bahasa kedua ASEAN masih tetap bahasa Inggris.Â
Belajar bahasa Melayu bagi bangsa Asean adalah sebuah kerepotan yang mengancam bahasa negara Asean lainnya. Mungkin belum perlu dan mendesak..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H