Petronas sebagai pemilik dan pengelola tunggal  atas minyak Malaysia di Sabah dan Sarawak.
Namun ironisnya  negeri itu hanya menerima 5% royalti minyak.
Petronas dilaporkan membayar 'dividen khusus' sebesar RM30 miliar kepada pemerintah Federal (Putra Jaya) tapi  mengalokasikan dana hanya sekitar RM5 miliar dan RM4,3 miliar untuk Sabah dan Sarawak.
Menurut anggota parlemen Bandar Kuching, Dr Kelvin Yii Lee Wuen, jumlah dana pembangunan milik negeri itu  sehatusnya adalah RM 54.7 miliar.
Selain itu, kondisi sekolah  di Sabah dan Sarawak  lebih dari 54 persen dinilai bobrok.
Berbeda dengan negara bagian di Semenanjung Malaysia, negeri  Sabah dan Sarawak  menentukan agama dan bahasa resminya sendiri.
Islam adalah agama resmi Malaysia  tapi Sabah  Sarawak belum memiliki agama resmi. Sabah dan Sarawak  bahasa resminya juga bukan hanya bahasa Melayu.Â
Bahasa Inggris  digunakan  di Pengadilan Tinggi dan kantor.Â
Bahasa asli (pribumi/dayak) digunakan di Pengadilan Pribumi. Penduduk Sabah dan Serawak selain melayu, bugis, ethnis China kebanyakan penduduknya adalah suku Dayak Iban, Kenyah, dan Punan.
Sabah pernah dituntut oleh Philipina sewaktu presiden Marcos namun sejak dijabat Presden Aquino tidak lagi disebut sebut.
Tapi Philipina belum menarik tuntutan atas Sabah.
Kini ahli waris sultan Sulu memenangkan gugatan di pengadilan arbitrase Perancis.