Usaha Indonesia untuk mensukseskan G20 di Bali bulan Nopember yang akan datang tidak mudah. Ditengah tengah krisis global dan perang Ukraina yang melibatkan anggota G20 Indonesia telah mencoba berdiri ditengah.
Sikap Indonesia terus diuji dengan desakan agar Indonesia tidak mengundang Rusia.
Namun Indonesia tetap mengundang semua anggota negara G20 termasuk Rusia.
Undangan langsung tatap muka juga disampaikan kepada Amerika Serikat dan sekutunya di Munich.
Dalam perjalanan ke Munich setelah pertemuan G20 indonesia mendatangi Ukraina dan Rusia.
Setelah menemui Zelensky di Ukraina Indonesia menyambangi Putin di Rusia.
Selanjutnya Indonesia melangkah lebih jauh dengan mengadakan pertemuan para menlu anggota G20 di Bali tanggal 07 dan 08 Juli 2022.
Ini mungkin juga sebuah uji coba bagaimana suasana pertemuan G20 ketika para pemimpin G20 bertemu nantinya di bulan November ketika Jokowi berhasil meyakinkan kedua belah pihak.
Kabar baiknya, menurut laporan Menlu Indonesia Retno Marsudi mengatakan semua pihak yaitu para menteri luar negeri G20 menerima undangan dan berkonfirmasi datang .
China Wang Yi, Menlu Jepang Yoshimasa Hasashi, Menlu Korea Selatan Park Jin, Menlu Australia Penny Wong , Menlu India S Jaishankar, Menlu Jerman, Afrika Selatan dan sebagainya dan tak lupa Menlu Rusia Sergey Larov.
Menlu Amerika Serikat, Anthony Blinken, MenluPresiden Rusia Putin telah memberikan persetujuan bagi Menlunya untuk berpartisipasi dalam KTT G20 di Bali.
Pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov telah tiba di Bali sesuai jadwal.
Ini pertama kali Menteri Luar Negeri Rusia akan bertemu dengan rekan-rekannya Menlu Barat dan AS di Bali setelah Invasi Rusia ke Ukraina 24 Februari lalu.
Dengan Menlu China Wang Yi yang merupakan teman dan kolega terdekat. Sergey Larov memuji Beijing yang mengkritik "agresi terbuka" dari Barat.
Pada acara, ada beberapa sesi yang dibawakan para pemimpin dunia.
Temanya, “Membangun dunia yang lebih damai, stabil, dan sejahtera bersama”
Sesi pertama memperkuat kolaborasi global, membangun rasa saling percaya, stabilitas, perdamaian dan pembangunan.
Pembicara khusus Sekjen PBB Antonio Guterres dan Prof. Jeffrey Sachs dari Columbia University.
Sesi kedua, Ketahanan Pangan dan Energi dan langkah mengatasi krisis pangan pupuk, dan kenaikan harga komoditas serta rantai pasokan global.
Pembicara yaitu David Beasley dari Executive Director World Food Programme dan Damilola Ogunbiyi dari Special Representative of the UN Secretary-General for Sustainable Energy for All and Co-Chair of UN-Energy .
Ada juga Mari Elka Pangestu yang saat ini menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Sebelumnya Retno Marsudi mengapresiasi kehadiran rekan-rekan G20 secara langsung, mengingat ketegangan akibat perang di Ukraina.
Retno Marsudi menambahkan bahwa ketahanan pangan, energi, serta reintegrasi biji-bijian dan pupuk dari Ukraina dan Rusia ke dalam pasokan global sangat penting.
Agenda Jumat meliputi pertemuan tertutup para kepala diplomasi negara-negara G20, antara lain China, India, Amerika Serikat, Brasil, Inggris, Kanada, Jepang dan Afrika Selatan.
Perang di Ukraina dibahas di hampir setiap pertemuan bilateral Forum Menteri Luar Negeri G20, yang berlangsung pada hari Jumat, Retno Marsudi, yang memimpin pertemuan itu.
Dalam pertemuan ini, ketika para menlu mendapat Kesempatan terjadi kritik paling keras invasi Rusia ke Ukraina .
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong menyebut tindakan Rusia "ilegal, tidak adil dan tidak bermoral."
Tokyo juga ikut mengecam dan mengungkapkan keprihatinannya atas perang di Ukraina.
Menteri Luar Negeri Anthony Blinken, Amerika Serikat mengatakan bahwa jika anggota G20 ingin kelompok itu tetap bertahan, mereka harus meminta pertanggungjawaban Rusia atas perangnya di Ukraina.
Antony Blinken mengatakan bahwa Rusia berusaha untuk melemahkan kerja lembaga internasional.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov meninggalkan ruangan setelah pidatonya tentang kebijakan luar negeri Rusia dan Uni Eropa.
Lavrov mencela negara-negara Barat karena "kritik keras" atas tindakan Moskow.
Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi melewatkan jamuan makan malam resmi para menteri luar negeri. Itu karena kehadiran Sergei Lavrov.
“...karena Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov hadir di sana, diputuskan bahwa kehadiran [Menlu Jepang] tidak pantas,” kata berita Jepang Kyodo.
Para diplomat Barat juga menolak foto bersama karena kehadiran Sergey Lavrov. Tak ada foto bersama para Menlu g20iMeski begitu Indonesia yang memprakarsai pertemuan layak diapresiasi karena selangkah lebih maju mencoba menanamkan pengertian bagi kedua belah pihak.
Apalah nantinya G20 di Bali dibulan Nopember akan berlangsung sukses tergantung pada anggota G20.
Diharapkan tidak ada saling boikot memboikot dan KTT berjalan dengan lancar.
Jelasnya Indonesia telah mengukir Sejarah sebagai Pemegang Presidensi G20 2022 mempertemukan pihak pihak yang berseberangan untuk bertemu.
Usaha Jokowi agar Rusia tidak lagi memblokir pelabuhan Ukraina dan membiarkan negara tersebut mengekspor gandum ke dunia internasional telah sedikit diperhatikan Putin.
Agar dunia tidak kekurangan pangan dan harga gandum dapat membantu negara negara berkembang yang saat ini menderita karena Perang Ukraina Rusia.
Pertemuan G20 para Menteri Luar Negeri anggota G20 telah berjalan meski hasilnya masih timpang.
Apa yang terjadi nantinya di G20 bulan Nopember Indonesia sudah mengantisipasinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H