Mohon tunggu...
YUDI M RAMID
YUDI M RAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel: Ben dan Kisah Besarnya (3)

10 Juni 2022   10:19 Diperbarui: 10 Juni 2022   13:02 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi/Dok: desygner 

(Pengantar :Ben Franklin adalah kisah besar tentang Amerika. Kehidupan cintanya dan Penemuannya juga tokoh politik. Sang putranya di militer Inggris yang tak ingin  Amerika Merdeka dari Inggris. Mereka berseteru. Amerika mengenangnya  dihampir setiap uang atau Dolar Amerika.Eksperimen listrik,  menemukan tungku besi kompor , penangkal petir, bifokal,  odometer kereta dan dia tidak pernah ingin mematenkan temuannya agar orang lain dapat membangun ide dan manfaat. Semi novel Biografi Benyamin Franklin diolah dari dokumen Sejarah Amerika )


Ekspriment petir Benjamin Franklin Gambar : Le Roy C Cole/duckter.com
Ekspriment petir Benjamin Franklin Gambar : Le Roy C Cole/duckter.com

Novel Semi Biografi :" Ben dan Kisah Besarnya. (3)


Ayahnya Jos Franklin suka membantu teman dan saudaranya.

Bantuan yang serba bisa dan seringkali sangat berarti bagi kerabat yang membutuhkan.
Dengan rasa kekeluargaan mereka harus saling bantu hidup di perantauan.

Ayahnya suka melihat silsilah keluarga.
 "Saya selalu senang mengumpulkan informasi tentang leluhur saya." Kata ayahnya kepada kerabatnya.

Saat berada di Inggris, Jos Franklin melakukan perjalanan ke tanah air dan mengunjungi keluarga besar Franklin.

Anaknya Benjamin bangga pada ayahnya yang konon juga bangsawan Inggris .

Mereka menelusuri nenek moyang mereka di Inggris. Menemukan keluarga asal yang kuat. Tapi orang Inggris adalah penjelajah yang berani.

Tanah seluas tiga puluh hektar di Acton Inggris tidak dapat memberi makan semua keluarga Franklin di Inggris.

Sudah menjadi tradisi lama bahwa putra putra keluarga Franklin dilatih umumnya dalam pandai besi. Semua mereka harus memiliki keahlian tersendiri.

Jos, ayah Ben Franklin, berpendidikan rendah dibandingkan saudara laki-lakinya. Di Inggris, dia adalah seorang tukang celup, tetapi setelah pindah ke Amerika daerah jajahan Inggris dan mencoba sejumlah kerajinan, dia menjadi pembuat sabun dan ahli produksi lilin lemak.

Jos Franklin tidak "bersinar"dengan pendidikan umum, tetapi dia adalah orang yang berbakat  Untuk bekerja. Jos Franklin itu pandai menggambar.

Benjamin anaknya mewarisi bakat seni grafis dari ayahnya.

Di Boston, daerah itu hanya berjarak dua belas mil dari perkebunan Salgrave.
Paman tertua Ben Franklin bernama  Thomas, mengikuti tradisi keluarga, bersiap menjadi pandai besi.

Tetapi Esquire Palmer, umat paroki paling berpengaruh di daerah mereka dengan segala cara mendorong Thomas menjadi pendeta.

 Mungkin suatu saat Paroki mengirim kamu belajar di Inggris."
Thomas tinggal di keluarga Palmer. Paroki adalah keluarga yang taat beribadah.

***

Ben kecil sangat dekat dengan ayahnya Jos Franklin. Tapi ia tetap tidak sekolah sampai usia 9 tahun.

"Kamu, apa yang kamu pikirkan?" Tanya Jos kepada Ben.
"Aku cuma ingin sekolah. Sudah berapa umurku ayah?" Tanya Ben.

"Sekolah terlalu jauh, tapi kabarnya akan dibuka sekolah terdekat." Celetuk ayahnya.

"Jauh juga tidak apa, aku kuat berjalan." Kata Ben pula.
"Apa betul kamu mau sekolah?"
"Mau ayah," Jos Franklin tersenyum riang dengan anaknya yang bermata paling tajam.

"Hei, Abia. Ben mau masuk sekolah. Ada berapa uang yang kamu simpan?"
"Tidak banyak, tapi kita bisa menyisihkan untuk Ben apabila tidak terlalu besar."
Ibunya berteriak didapur.

Ibunya menyetujui, Ben sangat senang dia akan sekolah. Saudaranya banyak yang tidak sekolah dan terlalu sibuk membantu ekonomi keluarga

Ben Franklin dan adiknya. Foto : benfranklin.bio.com.
Ben Franklin dan adiknya. Foto : benfranklin.bio.com.


Ben Franklin mulai bersekolah, dan dia sangat senang.
Ben berlarian ke sekolah setiap pagi. Senang bertemu teman. belajar dan sekolah.
Tapi itu tidak lama.  Tidak cukup setahun ayahnya membuat keputusan.

Kesulitan keuangan keluarga memainkan peran yang menentukan. Putra tertua mereka  John dan William menikah meninggalkan mereka.

Anak yang sebelumnya membantu ayahnya dalam berusaha setelah menikah, memutuskan untuk membuka usahanyanya sendiri.

William juga pergi dari rumah itu memulai hidup baru dengan istrinya.

Bersambung, (4)

Cerita sebelumnya,
Ben dan Kisah Besarnya 2
https://www.kompasiana.com/yudiramid0862/62a0b6b7bb44860f3d104c02/ben-dan-kisah-besarnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun