Lulusan luar negeri tidak akan tertarik menjadi pegawai negeri dari awal. Pemerintah sudah perlu merekrut tenaga profesional dari universitas ternama dan luarnegeri agar tertarik menjadi pegawai negeri.
Berbicara tentang SDM yang direkrut asing seperti Jepang dengan "beasiswa" Â mungkin kita perlu waspada. SDM itu tidak lagi terikat dengan tempat asalnya dan sering memilih kerja diluarnegeri yang lebih menjanjikan.Â
Kerabat saya mengalami ketika dengan bangga anak sekolah ke luarnegeri dengan beasiswa Jepang.
Pada akhirnya bekerja dan menikah dengan orang asing dan punya anak. "hil yang mustahal" (pinjam istilah Sri mulat) untuk kembali ke Indonesia. Daya tarik keluarga diluar negeri lebih kuat. Budaya negara lain tidak ada tempat untuk bersama anak dan menantu di negara asing.
Sekarang bapak  tua  (maaf) cuma bisa bangga dengan cerita anak yang hebat di luar negeri yang kini sudah S3 dan 25 tahun di LN. Mungkin kini telah profesor. Lulusan terbaik SMA terbaik negeri ini dan pernah dapat medali olimpiade phisika.Â
Jadi kalau anak sekolah diluar negeri jangan kita dimasa tua jadi merasa sepi seperti bapak itu. Konon juga alm.Bapak Habibie  pernah mengeluh hal semacam itu .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H